DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Gigi berlubang terkesan persoalan sederhana, sehingga sering diabaikan.
Tapi belum banyak yang tahu, segala persoalan di daerah gigi dan mulut, bisa berdampak buruk ke sistem pencernaan seseorang.
Hal ini dibenarkan drg. Ida Ayu Wirastuti. Dokter gigi yang bertugas di RS Universitas Udayana ini kerap menjumpai pasien yang awalnya menyepelekan gigi berlubang.
“Banyak yang tidak tahu, saat gigi berlubang, dan tidak sakit, cenderung diabaikan,” tuturnya Sabtu 18 November 2023 di Denpasar.
Apa Sih Penyebab Gigi Berlubang Dok?
Gigi berlubang disebabkan adanya sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi yang kemudian tidak dibersihkan.
Tidak rajin menggosok gigi adalah kebiasaan sehari-hari yang mempercepat gigi berlubang.
“Pada anak, gigi berlubang sering dikerenakan sisa makan yang manis-manis,” ujarnya.
Proses rusaknya gigi juga cepat. Ketika lapisan luar gigi telah keropos, maka tinggal menunggu waktu lubangnya akan membesar.
Ketika lubang telah membesar, butuh waktu dan biaya lebih untuk melakukan perawatan.
Solusinya apa dok?
Dia memberi solusi yang sangat mudah. Yakni agar menggosok gigi secara rutin terutama ketika menjelang tidur.
Kebiasaan ini mencegah potensi kerusakan gigi. Karena jika rusak, persoalan gigi bisa berdampak serius kepada kesehatan seseorang.
“Pada saat tidur, kita diam, tapi kuman-kuman sisa makanan terus bekerja. Tanda-tandanya, bau mulut yang kurang sedap saat baru bangun,” tuturnya.
Selain itu, periksakan gigi rutin setiap enam bulan sekali. Membersihkan karang gigi, dan mewaspadai adanya gigi yang berlubang.
“Gigi berlubang penanganannya hanya dua, kalau tidak dirawat, terpaksa dicabut, dan kita telah kehilangan satu senyuman manis,” tutupnya. ***