Ekonomi

Pasar SBN Indonesia Tetap Kokoh di Tengah Gejolak Global

Pasar SBN Indonesia Tetap Kokoh di Tengah Gejolak Global

JAKARTA, BALIKONTEN.COM – Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yang terus bergoyang, pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia menunjukkan ketangguhan yang patut diapresiasi. Stabilitas ini menjadi cerminan kuatnya kepercayaan investor, baik domestik maupun mancanegara, terhadap pengelolaan fiskal Pemerintah Indonesia. Bagaimana ceritanya? Mari kita ulas lebih dalam.

Penerimaan Pajak Tumbuh Positif, APBN Terjaga Ketat

Berdasarkan data terbaru, periode 1-17 Maret 2025 mencatatkan penerimaan bruto perpajakan yang melonjak 6,6% dibandingkan periode serupa di tahun sebelumnya. Angka ini lebih baik ketimbang capaian pada 1-17 Maret 2024, menandakan kinerja pajak yang semakin solid. Sementara itu, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap terjaga dengan defisit terkendali di level 2,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB), sesuai amanat UU No. 62/2024. Untuk menutup kebutuhan pembiayaan, Pemerintah mengandalkan Surat Utang Negara (SUN) sebagai salah satu instrumen andalan.

[irp]

Lelang SUN: Minat Investor Membuncah

Setiap Selasa, Pemerintah rutin menggelar lelang SUN, dan hasilnya kali ini benar-benar mencuri perhatian. Di tengah gejolak pasar saham yang tak menentu, lelang SUN justru mencatatkan performa gemilang. Total penawaran yang masuk (incoming bid) mencapai Rp61,75 triliun—angka yang fantastis, 2,38 kali lipat dari target indikatif Rp26 triliun. Tak hanya investor lokal, minat dari investor asing pun tak kalah besar, dengan penawaran mencapai Rp13,95 triliun atau setara 22,59% dari total incoming bid.

Dari penawaran tersebut, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan (awarded bid) Rp28 triliun, dengan porsi investor asing sebesar Rp5,33 triliun (19,04%). Ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata bahwa pasar SBN Indonesia tetap jadi primadona di mata pelaku pasar global.

 

Yield Kompetitif, Kepercayaan Investor Terjaga

Menariknya, imbal hasil (yield) SUN berhasil dicapai pada level yang selaras dengan pasar sekunder (secondary market). Artinya, Pemerintah tak perlu menawarkan premi tambahan untuk memikat investor—sebuah sinyal positif bahwa kepercayaan terhadap SUN masih sangat kuat. Bahkan, spread SUN bertenor 10 tahun terhadap US Treasury (UST) dengan tenor serupa hanya mencapai 267 basis poin (bps). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara sekelas seperti Meksiko, Afrika Selatan, atau Brasil, menegaskan posisi Indonesia yang kompetitif di pasar surat utang internasional.

[irp]

Komitmen Pemerintah: Prudent dan Kredibel

Di balik capaian ini, ada komitmen kuat dari Kementerian Keuangan (@kemenkeuri) untuk terus mengelola APBN secara hati-hati dan kredibel. Langkah ini tak hanya bertujuan menjaga stabilitas fiskal, tetapi juga mendukung agenda pembangunan nasional serta mempertahankan kepercayaan masyarakat dan pelaku ekonomi. “Kami akan terus bekerja keras agar pengelolaan APBN menjadi fondasi kokoh bagi perekonomian Indonesia,” demikian tekad yang digaungkan.

Mengapa Ini Penting?

Stabilitas pasar SBN, pertumbuhan penerimaan pajak, dan kepercayaan investor adalah pilar-pilar yang menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah badai global. Dengan kata kunci seperti SBN Indonesia, lelang SUN, APBN 2025, dan kepercayaan investor, artikel ini tak hanya relevan untuk pembaca, tetapi juga dioptimalkan untuk kebutuhan SEO. Lebih dari itu, cerita ini adalah cerminan optimisme: bahwa di tengah ketidakpastian, Indonesia tetap berdiri tegak.

***

 

 

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: