Optimalkan Program Mahasiswa Kerja di Luar Negeri, ITB Stikom Bali Perkuat Hubungan Bersama Jepang
Agung Ugrasena : Ketahanan Adat Budaya Wajib Dilestarikan
Gianyar, Balikonten.com – Pendiri Singaraja Sakti Nusantara Award, AA. Ngurah Ugrasena mendukung penuh upaya pelestarian adat dan budaya nusantara di tengah era kekinian. Dia menilai, ketahanan adat dan budaya merupakan warisan luhur yang wajib dilestarikan.
Semangat itu ia wujudkan dalam peanugerahan berskala internasional kepada para pemerhati seni, adat dan budaya, yakni Singaraja Sakti Nusantara Award yang digelar Minggu (13/12) di Ubud, Gianyar. Ada tiga budayawan asal Bali menjadi beberapa penerima penghargaan berskala internasional itu.
Yakni AA. Gde Masputra yang merupakan Penglingsir Puri Taensiat Denpasar. AA. Gde Bagus Mandara Erawan yakni Penglingsir Puri Kaleran Pusaka Peliatan, Ubud, Gianyar. Dan, Jro Dukuh Nyoman Sumerta Wds, pemilik Bebek Tepi Sawah Resto Teges Peliatan Ubud, Gianyar Bali.
“Ketiga tokoh Bali ini mendapat penghargaan kategori Pelestari Seni, Tradisi dan Budaya Leluhur Nusantara,” ungkapnya melalui pesan digital, Senin (14/12). Dia menyebut penghargaan ini merupakan penghargaan atas konsistensi para tokoh tersebut turut dalam pelestarian budaya asal daerahnya.
Dia menerangkan, penghargaan ini mengandung esensi ketahanan adat budaya nusantara. Lebih luas, dia menilai ketahanan budaya juga bermuara kepada perdamaian dunia serta toleransi. Maka terhadap esensi itu, dia menilai gerakan budayawan ini harus diapresiasi.
“Apresiasi ini ditujukan kepada tokoh-tokoh baik di Indonesia dan bahkan mancanegara yang berkontribusi merawat pelestarian budaya. Dan kami lah salah satu institusi itu yang diberi nama Singaraja Sakti Nusantara Award di bawah Yayasan Panji Singaraja,” imbuhnya.
Jro Dukuh Nyoman Sumerta menyambut gembira apresiasi tersebut. Dia menerangkan bahwa upaya pelestarian seni dan budaya Bali telah dia gerakkan sejak 1989 dengan memasilitasi seniman muda di wilayahnya. Mulai dari menyediakan gamelan, membangun sanggar dan melestarikan rumah adat.
Dia juga mengoleksi ratusan keris tua dan baru, serta ribuan lukisan dari seniman Bali dan mancanegara. “Jro hanya mencintai budaya Bali dan berusaha melestarikanya,” ujarnya. (801)