Denpasar, BaliKonten.com – Bank Indoneisa Provinsi Bali mengakui perekonomian Bali pada triwulan II masih terkontraksi. Kondisi itu bahkan telah diprediksi sejak pertengahan triwulan II.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan kontraksi mencapai -10,98 persen year on year (yoy), jauh lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh -1,14 persen (yoy). Itu dikatakannya dalam siaran pers, Rabu (5/8).
Dari angka itu, menunjukkan bahwa ekonomi di Bali ini paling dalam jika dibandingkan dengan seluruh provinsi di Indonesia dan jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan nasional, yaitu -5,32 persen (yoy).
Namun dia optimistis bahwa kondisi itu membaik pada tri wulan III nanti. Keyakinan itu mengingat Bali telah membuka pariwisata domestik sejak 9 Juli lalu. Bahkan, dia menilai kunjungan wisatawan domestik pulih cepat dibanding wisatawan mancanegara.
“Pemulihan wisatawan domestik diperkirakan akan berjalan lebih awal, dibandingkan dengan pemulihan wisatawan mancanegara” ungkap Trisno.
Hal ini terkonfirmasi dari jumlah kedatangan penumpang domestik di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai yang tercatat sebesar 35.934 orang pada Juli 2020, atau tumbuh 468,94 persen month to month (mtm).
Selain itu, optimisme pemulihan ini juga terkonfirmasi dari pengolahan big data google trends yang mencerminkan bahwa minat wisdom dan wisman ke Bali sangat besar. Itu dilihat dari pencarian travel di Bali lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia maupun destinasi wisata lain di kawasan Asia.
“Peluang ini harus dioptimalkan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, sehingga pemulihan aspek ekonomi dan kesehatan dapat berjalan secara pararel,” pungkasnya. (801)