Badung, Balikonten.com – Upaya penguatan Desa Adat konsisten dilakukan Pemerintah Provinsi Bali. Salah satunya menuntaskan pembangunan Gedung MDA di tingkat kabupaten/kota. Terbaru, Gubernur Bali Wayan Koster menandai awal pembangunannya Gedung MDA Kabupaten Badung.
Saat itu Gubernur didampingi Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa dan Ketua MDA Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet meletakkan batu perdana (nasarin) di area pembangunan.
“Saya harapkan pembangunannya tepat waktu dan berkualitas, karena ini adalah wujud keseriusan kami di Pemerintah Provinsi Bali,” ujarnya. Dia menerangkan keberadaan Desa Adat dinilainya berperan penting dalam membentengi kebudayaan Bali yang tersohor, unik.
Potensi ini dipandangnya sebagai landasan Bali di dalam menjaga nilai kebhinekaan di bidang seni tradisi budaya dan kearifan lokal, dan memberikan dampak ekonomi terhadap Bali serta Indonesia. Maka dia mengajak warga Badung untuk tidak ragu memperjuangkan penguatan Desa Adat.
“Desa Adat di Bali inilah yang menjadi ciri khas Pulau Dewata di mata dunia. Saya berpesan kepada krama Desa Adat di Badung pada khususnya, dan Bali pada umumnya, melestarikan hasil kebudayaan Bali, dan saya mengajak jangan setengah-setengah membangun Desa Adat,” tambahnya.
Komitmen membangun gedung MDA menurutnya merupakan mengimplementasikan lima bidang prioritas dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru dalam visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Ini juga bertujuan menguatkan keberadaan Desa Adat di tengah gerusan budaya luar.
Sementara, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (Dinas PMA) Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, dihadapan Gubernur Koster melaporkan bahwa Gedung MDA dibangun di tanah aset milik Pemprov Bali seluas 25 are yang berlokasi di Banjar Babakan, Desa Kerobokan, Kuta Utara.
“Pembangunan Gedung Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Badung ini ditargetkan tuntas pada Bulan Mei Tahun 2021, menggunakan dana CSR senilai Rp 3 Miliar,” tutupnya. (801)
