Denpasar, Balikonten.com – Rencana pembentukan Holding Ultra Mikro dinilai berbahaya bagi lembaga keuangan masyarkat yang terbentuk organik. Hal itu disampaikan pengamat, Suroto pada Selasa (16/3).
Dia menyebut kebijakan itu merupakan praktik penyeragaman lembaga keuangan pemerintah. Bagi dia, skema itu tak cocok di Indonesia yang menganut sistem demokrasi, bukan komunis.
Ditanya tentang pandangan itu, Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya tak sepakat. Dia menyebut, Holding Ultra Mikro tetap akan bersinergi bersama lembaga keuangan masyarakat untuk membangun UMKM.
“Justru nanti akan bersinergi membangun UMKM. Karena yang jadi main holdings adalah BRI, yang sudah biasa langsung masuk ke desa mendorong tumbuhnya UMKM-UMKM. Faktanya KUR banyak disalurkan Oleh BRI,” ujarnya yang diwawancarai Selasa malam.
Semangat itu menurutnya sejalan dengan target Presiden Joko Widodo yakni menumbuhkan UMKM baru dengan kemudahan mendapatkan pembiayaan.
Dia menyebut tumbuh kembangnya UMKM baru serta promosi bersama yang akan dibuatkan oleh holding. Mengenai perkembangan rencana itu, pria asal Bali ini menyebut bahwa tahapannya belum tuntas dan perlu pendalaman.
“Kalau ke komisi Xl hanya perlu konsultasi saja. Sehingga pemerintah bisa langsung membangun holding. Masih ada yang perlu didalami. Skema strukturnya. Belum tuntas secara detail,” tutupnya. (801)