Ekonomi

IPB Internasional Edukasi Penguatan Digitalisasi untuk Pasarkan Tanaman Hias di Semingan

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Sebanyak 13 mahasiswa Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional yang diketuai oleh Ni Luh Putu Ayu Daniella Santika Dewi melaksanakan pengabdian masyarakat di Dusun Semingan, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan sejak Agustus lalu.

 

Pengabdian kepada masyarakat ini juga menjadi implementasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa). Kegiatan diisi dengan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 21 Agustus 2023 untuk penyamaan persepsi antara tim PPK Ormawa dan Dusun Semingan.

 

FGD ini berjudul “Digitalisasi Sentral Tanaman Hias Dusun Semingan, Marga, Tabanan Berbasis Progressive Webs Application (PWA)”.

 

Perbekel Desa Petiga I Wayan Sagita mengapresiasi kegiatan ini. Dirinya berharap kegiatan yang dilakukan oleh tim Digimark melalui PPK Ormawa membantu pemasaran tanaman hias melalui media digital.

 

“Harapannya penjualan yang dapat lebih luas lagi menjangkau konsumen. Selain itu dengan hadirnya pihak dari kampus IPB Internasional kami harap agar akan adanya kolaborasi dengan seluruh pihak yang akan berkelanjutan,” ungkapnya usai mengikuti FGD.

 

FGD ini dilakukan juga sekaligus membuka kegiatan PPK Ormawa di Dusun Semingan yang dihadiri oleh tim PPK Ormawa, pihak kampus IPB Internasional dan jajaran dari pihak Dusun Semingan.

Ni Luh Putu Ayu Daniella menerangkan suksesnya kegiatan ini juga didukung Hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

 

“Kami berharap dengan adanya FGD ini kami dapat bekerja sama dengan kelompok Tani di Banjar Semingan yang tentu saja dapat memberikan dampak yang baik kepada kedua belah pihak” tutur Daniella.

BACA JUGA:  Dorong Pemulihan Ekonomi 2023, Lembaga Keuangan dan Perbankan Sinergi Gelar Aksi Berbagi

 

Sementara Dekan Fakultas Pariwisata dan Bisnis Prof. Dr. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A. didampingi Kepala Bagian Kemahasiswaan Ni Made Ayu Natih Widhiarini, S.Tr.Par, M.M ikut memotivasi para mahasiswa.

 

Dengan dibukanya kegiatan ini melalui FGD, dirirlnya berharap akan membuka kerja sama bagi kedua pihak baik kampus IPB Internasional dan pihak Dusun Semingan.

 

“Mahasiswa harus semangat untuk terus mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,” ungkapnya.

 

Tentang tanaman hias, merupakan salah satu kelompok tani tanaman hortikultura, yaitu bercocok tanam buah-buahan, sayuran, tanaman hias, maupun tanaman obat-obatan yang dilakukan di kebun dan halaman rumah.

Cabang ilmu hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman hias disebut Florikultur, seperti tanaman diantaranya Anggrek, Krisan, Mawar, Melati, Dracaena, Amaryllis, Anthurium, Anyelir, Dahlia, Hebras, Gladiol, Heliconia, Aglaonema, Dieffenbachia, Cordyline, Ivy, Leatherleaf, Monstera, Philodendron, Puring, Silver Dollar, Suplir, dan lain-lain.

 

Tanaman hias adalah tanaman yang memiliki daya tarik dan nilai keindahannya tersendiri. Selain itu, juga memiliki nilai ekonomis sebab dapat diperjual belikan untuk dijadikan hiasan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Ini berarti tanaman hias dapat dijadikan sebagai bisnis dengan keuntungan yang cukup menjanjikan. Fungsi utamanya tentu saja sebagai penghias, yakni pemberi keindahan dan dapat dinikmatisecara visual.

 

Tanaman hias disebut sebagai Ornamental Plant, sebab memiliki daya tarik dari segi bentuk dan warna yang menjadikannya daya tarik.

 

Oleh karena itu, pemasaran yang baik diperlukan agar peluang tanaman hias dalam meningkatkan perekonomian masyarakat setempat menjadi lebih tinggi.

 

Dusun Semingan merupakan salah satu banjar yang ada di Desa Petiga yang memiliki keunikan, yakni mayoritas mata pencaharian penduduknya sebagai petani tanaman hias (hampir 90% dari populasi masyarakat).

BACA JUGA:  Cegah Kebisingan Saat Nyepi, PLN Padamkan Listrik di Nusa Penida

 

Tanaman hias memiliki potensi untuk sangat besar untuk dikembangkan menjadi ladang bisnis yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

 

Kondisi geografis Dusun Semingan terletak pada ketinggian kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara berkisar 30 derajat celcius, dan curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun.

 

Kondisi ini sangat mendukung budidaya tanaman hias secara masal.

 

Desa Petiga memiliki luas 282 Ha, dengan rincian penggunaan lahan, yaitu: tanah sawah 44,5; Ha tanah kering 91,5 Ha; tanah perkebunan 31 Ha; tanah peternakan 7 Ha; dan fasilitas umum 8 Ha.

 

Dusun ini berjarak kurang lebih 30,2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 50 menit dari kampus Institiut Pariwisata dan Bisnis Internasional.

 

Petani tanaman hias Dusun Semingan tergabung dalam satu wadah, yaitu Kelompok Tani Tanaman Hias Guna Sari.

 

Selama ini perekonomian masyarakat Dusun Semingan ditopang oleh budidaya tanaman hias. Namun, hasil penjualan tanaman hias hanya bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari, belum mampu digunakan sebagai tabungan atau saving. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: