Pasarkan Kerajinan Lokal, Dekranasda Fasilitasi Pameran
Denpasar, Balikonten.com – Pemasaran produk kerajinan lokal Bali difasilitasi Pemerintah Provinsi Bali melalui pameran. Itu diungkap oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putu Putri Suastini Koster dalam rapat koordinasi bersama penyelenggara lainnya, Rabu (26/8) di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar.
Pameran hasil kerjasama dengan BPD Bali dan Bali Funtantic Tegallalang Gianyar ini digelar sejak 29 hingga 30 Agustus 2020. “Pemeran melibatkan 20 pelaku UMKM/IKM yang bergerak di bidang usaha produk sandang seperti tenun lokal dan perhiasan khas Bali,” ujarnya yang juga Ketua TP PKK Provinsi Bali.
Melalui dukunga fasilitas itu, dia berharap dapat memotivasi para pelaku UMKM dan KIM agar tetap produktif. Seiring dengan harapan itu, dia mengajak para pelaku UMKM dan KIM untuk meningkatkan kualitas produk, sehingga dapat menguasai pasar lokal.
Selain lewat pameran konvensional yang akan digelar di Bali Funtastic, ia juga tengah merancang pameran virtual agar produk kerajinan Bali bisa diperkenalkan secara lebih luas.
“Kalau pameran konvensional, produk hanya dilihat oleh mereka yang berkunjung secara langsung. Namun jika digelar secara virtual, orang dari berbagai belahan dunia bisa melihat apa saja yang kita pamerkan,” ucapnya menjelaskan.
Melalui pameran ini, dia memacu seluruh pelaku UMKM/IKM agar berlomba-lomba menghasilkan produk berkualitas yang layak ditampilkan, sehingga peserta pameran tak terkesan yang itu-itu saja.
“Untuk saat ini, memang peserta pameran adalah mereka yang bisa menampilkan produk primier. Kalau yang lain bisa tingkatkan kualitas dan pantas hadir, tentu akan memperoleh kesempatan yang sama,” ujarnya.
Terkait upaya menciptakan produk yang memiliki ciri khas, ia lantas mencontohkan inovasi yang dilakukan Ketut Ardanen, owner Baliwa Songket Collections. Dengan sentuhan inovasi dan kreativitas, Arda berhasil menyulap berbagai kain tenun tradisional Bali menjadi produk dengan warna dan tampilan baru yang lebih elegan.
“Ia membeli berbagai jenis tenun Bali seperti songket dan endek dari mana-mana. Tapi kemudian mampu memunculkan produk baru dengan ciri khas sendiri. Ibarat sosok wanita yang dipoles jadi lebih cantik, luwes dan lembut,” ujar Suastini Koster. (801)