Golkar telah mematenkan balon di empat kabupaten, salah satunya di Jembrana yang mengusung paket Tamba – Ipat.
Denpasar, BaliKonten.com – Bakal calon bupati dan wakil bupati yang diusung koalisi Golkar Cs sudah paten di empat kabupaten. Antara lain, di Kabupaten Badung, Jembrana, Bangli dan Karangasem. Sedangkan di daerah lain, menunggu rekomendasi DPP partai.
Itu dikatakan Ketua DPD Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Kory, dalam deklarasi bersama Partai NasDem dan Demokrat, Sabtu (25/7) di Denpasar. Di tiga daerah lainnya, Sugawa menyebut balon yang akan diusung sudah siap. Hanya masih menanti keputusan DPP.
Khusus di Denpasar, Sugawa me menyebut balon sudah ada. Namun ia dia enggan mengumbar, dengan menyebut bahwa Denpasar disiapkan kejutan. “Masih diproses di DPP (balon di Denpasar). Nanti kita akan umumkan,” ujarnya usai deklarasi.
Belakangan, ada dua nama yang santer yang akan dipinang Golkar. Yakni sosok AAN. Rai Iswara, yang saat ini menjabat Sekda Kota Denpasar. Dan Ida Ayu Selly Fajarini, yakni istri dari Walikota Denpasar, IB. Rai Dharma Wijaya Mantra.
Saat deklarasi, Sugawa mengumumkan nama balon di wilayah lainnya. Di Jembrana, Golkar berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Gerindra. Koalisi yang dijuluki Koalisi Jembrana Maju (KJM) ini mengusung pasangan calon I Nengah Tamba dan Gede Patriana Krisna alias Ipat.
Tamba adalah kader Partai Demokrat yang diposisikan sebagai balon Bupati Jembrana. Sedangkan Ipat di posisi wakil. Ipat merupakan sosok baru di dunia politik Bali. Dia adalah anak dari mantan Bupati Jembrana, Wayan Winasa.
Di Badung, ada dua nama yang diusung Golkar. I Gusti Ngurah Agung Diatmika dan Wayan Muntra. Di Kabupaten Tabanan, Golkar mengusung satu nama yakni Anak Agung Ngurah Panji Astika sebagai balon Bupati Tabanan.
Namun siapa yang akan menjadi pendamping tokoh Puri Anom, Tabanan ini, belum disiapkan. Di Karangasem, Golkar paten mengusung IGA Mas Sumatri-Made Sukerana. Dan Subrata-Ngakan Parwata untuk di Bangli.
“Kita dengan koalisi telah sepakat tidak memposisikan ada di nomor satu atau dua tapi yang diposisikan adalah yang diusulkan dan diterima masyarakat apakah itu kader apakah non kader,” tutupnya. (801)