Foto : Istimewa / Oka Swetanaya (alm)
Denpasar, BaliKonten.com – Pemilik toko musik dan studio rekaman “Aneka Record” di Tabanan, Oka Swetanaya, dikabarkan berpulang pada Sabtu (25/7) malam.
Menurut informasi, jenazah akan disemayamkan di rumah duka Kertha Semadi, Jl. Cargo, Denpasar Barat. Upacara kremasi direncanakan Senin (27/7).
Kabar meninggalnya sang maestro juga diterima salah satu musisi Bali, Widi Widiana. Dia mengatakan baru menerima kabar duka itu pada Minggu (26/7).
“Saya belum tahu jelas infonya. Ini baru dapat info beliau berpulang. Itu saja,” ujar penyanyi asal Legian, Kuta ini. Bagi musisi yang melejit di era 90 an, almarhum tentu bukan sosok asing. Dia merupakan bagian dari perkembangan industri musik Bali.
Almarhum merupakan orang bersejarah di balik lahirnya nama-nama besar musisi Bali saat ini. Lewat ide dan kreatifitasnya, mulai bermunculan musisi-musisi Bali yang berkualitas. Dia selalu memacu agar para musisi berkarya secara konsisten.
Selain dikenal sebagai produser musik pop Bali, almarhum juga mendedikasikan diri terhadap pelestarian kesenian tradisional Bali. Dia memproduksi kaset gamelan, kaset drama gong hingga rekaman wayang kulit.
Kiprahnya yang mendukung produktifitas musisi Bali juga diakui Dwi Negari. Penyanyi pop Bali asal Pemogan ini mengatakan sangat berterimakasih atas jasa almarhum, yang telah mengorbitkan dirinya hingga menjadi penyanyi.
“Yang paling berkesan itu, saat saya diberikan kesempatan diproduseri oleh Pak Oka. Saat itu, saya garap album “Buleleng Karangasem”,” ujar Dwi Negari. Kata dia, almarhum sosok guru yang baik. Selalu memberi kritik membangun.
“Pak oka selalu ingin penyanyi-penyanyi yg bernaung di “Aneka Record” mengutamakan kualitas dalam berkarya. Setiap karya yang mau keluar itu harus matang, supaya bisa laku di pasaran,” ungkap Dwi Negari. (801)
