Denpasar, Balikonten.com – Ibarat memancing, umpan Partai Golkar Denpasar tak cukup menggoda Sekda Denpasar, Rai Iswara dan Istri Walikota Denpasar, Selly Mantra, untuk dicalonkan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Denpasar periode 2020-2025.
Paket yang dipastikan menjadi lawan imbang bagi IGN. Jaya Negara ini tak kunjung mengambil sikap, cenderung gabeng alias bimbang. Ketua DPD Golkar Denpasar, I Wayan Mariana Wandira mengaku enggan menunggu lama, karena tahap pencalonan semakin dekat.
“Kesiapan mereka untuk mengabdi kepada Kota Denpasar, melalui Partai Golkar, masih ada keragu-raguan. Entah takut kalah, atau takut melakukan pembiayaan, saya kurang tahu,” ujarnya, Jumat (21/8) di Gedung DPD Golkar Provinsi Bali, Jl. Surapati No. 9, Denpasar.
Kata dia, ada tiga modal penting yang mesti dimiliki pasangan calon, yakni berani, mau dan mampu. Rai Iswara dan Selly Mantra sejatinya telah berani dan mampu, namun tidak mau. Terhadap kondisi politis itu, koalisi Golkar, Demokrat dan Nasdem di Kota Denpasar beralih.
Wandira telah menentukan paket Ambara – Kerta Negara alias Amerta. Paket ini secara terang telah diperkenalkan dalam berbagai kesempatan. “Mereka di luar kader, cuman Kerta Negara ini punya histori yang erat dengan Golkar. Bapaknya, Merta Suteja itu MKGR,” ungkapnya.
Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), kata Wandira, yakni partai cikal bakal partai Golkar. Dilihat dari daerah pemilihan, paket ini menjadi kolaborasi yang kuat. Gede Ngurah Ambara Putra berada di Denpasar Timur, sedangkan Made Bagus Kerta Negara di Denpasar Utara.
Wandira menambahkan, sikap cepat tanggap ini baginya wajar saja. Memandang politik untuk mencapai tujuan, menurutnya beralih pilihan ini sudah biasa. Namun, dia menampik bahwa sikapnya menunggu jawaban Rai Iswara dan Selly Mantra, untuk ajang tawar menawar politik.
“Kalau tawar menawar, kami tidak pernah. Yang jelas, kami tawarkan, kalau mau memimpin Kota Denpasar, ayo,” tegasnya. Mengenai nama Rai Iswara dan Selly Mantra yang telah diajukan ke DPP, hal itu menurutnya tak masalah. (801)
