Denpasar, Balikonten.com – Bagi sebagian wartawan di Denpasar, kehadiran Wakil Ketua I DPRD Kota Denpasar, Wayan Mariyana Wandhira dalam pengundian nomor urut pasangan calon yang akan tampil di Pilwali 2020, cukup mengagetkan. Ketua DPD Golkar Kota Denpasar itu sebelumnya dikabarkan positif Covid-19 (C-19), dengan diagnosa medis bergejala ringan.
Ditemui sejumlah wartawan, dia dengan senang hati berbagi pengalaman menghadapi virus yang dipersepsikan mematikan itu. “Sudah negatif. Kalau tidak, mana mungkin saya datang kesini. Sing juari lah, (tidak enak lah),” ujar atlet Pencak Silat ini. Menurutnya, lepas dari massa isolasi membuatnya terasa dilahirkan kembali setelah sebulan diasingkan.
Pria kekar itu menyebutkan, ada sejumlah hal membuatnya bangkit dan sembuh. Yakni vitamin, obat penurun panas, terapi mandiri dan pola pikir optimis. “Saya itu gejala ringan, kondisi tubuh sih. Vitamin itu setiap hari, pada hari ketiga, keempat dan kelima isolasi itu adalah perang sesungguhnya. Saat itu imun kita melawan virus,” ungkapnya.
Pada saat itu, setiap empat jam dia rutin minum obat penurun panas, sekalipun suhu tubuhnya terasa normal. Itu dilakukan agar panas tubuh yang diakibatkan oleh virus tidak menguasai tubuh. “Jangan sampai virus menguasai panas kita. Begitu selama tiga hari. Hari keenam tubuh sudah stabil. Itu juga didukung karena saya rutin olahraga pagi,” akunya.
Dalam olahraga, salah satu terapi mandiri yang dia lakukan adalah latihan menarik nafas panjang. Selain berolahraga, dia juga menyarankan masyarakat agar makan makan yang sehat. Ini penting bagi mereka yang nafsu makannya berkurang saat sakit. “Usahakan tetap makan sehat. Yang penting, olahraga itu harus. Karena itu menghangatkan tubuh,” tuturnya.
Untuk menjaga kehangatan tubuh, dia juga rutin membalur minyak hangat di bagian dada, khususnya pada menjelang tidur malam. “Setiap malam dada biasanya dingin, dihangatkan minyak kayu putih. Harus hangat dia. Dan ingat jangan panik. Kalau kondisinya sehat, tidak punya sakit, akan lebih mudah sembuh. Itu pengalaman saya,” ungkapnya.
Dia mengakui, dari segala macam upaya yang dilakukan, motivasi dari keluarga dan doa, tak kalah penting. Dia menyebutkan, selama menjalani masa isolasi, dirinya ditemani sang istri. Semangat dan motivasi itu juga menumbuhkan keyakinannya bahwa dapat keluar dari zona Covid-19 itu. Kendati begitu, istrinya dipastikan negatif uji swab.
Hingga saat ini dia belum mengetahui pasti tertular dari mana. Dia hanya menduga itu disebabkan lantaran dirinya kelelahan, sehingga imun tubuhnya melemah. “Ya, minggu sebelumnya, saya rutin bergadang dengan anak. Menemani anak membuat tugas. Saya sadar positif, saat tak mencium aroma parfum saat berangkat kerja,” pungkasnya. (801)