Jembrana, Balikonten.com – Keberadaan swing voter, alias pemilih yang belum menentukan pilihan, dipandang menjadi peluang bagi DPD Golkar Provinsi Bali untuk memenangkan Pilkada 2020. Peluang itu diukur dari hasil survei internal koalisi Partai Golkar, Demokrat dan Nasdem, yang menunjukkan popularitas Paslon meningkat.
Demikian dikatakan Ketua DPD Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry dalam rapat evaluasi dan koordinasi di Hotel Intercon, Jimbaran, yang juga dihadiri pimpinan partai Nasdem dan Demokrat.
“Kami sebelumnya optimis menang di Kabupaten Karangasem, Bangli dan Jembrana. Tetapi setelah mencermat arus bawah ternyata dukungan kepada Tabanan dan Denpasar sangat luar biasa. Kerinduan masyarakat bawah agar terwujud perubahan di Jembrana, Tabanan dan Denpasar sangat besar,” ujar Sugawa.
Ketua DPW Nasdem Bali, Julie Sutrisno Laiskodat, dalam forum itu menyampaikan bahwa pelangi demokrasi akan sangat indah di Bali. Dengan kata lain, dia ingin koalisi ini juga dapat mewarnai demokrasi di Bali guna mengentaskan demokrasi yang monoton karena hanya dipengaruhi satu partai.
“Hal ini juga setelah mencermati survey internal kami, ternyata incumben di Jembrana, Tabanan dan Denpasar belum mendapat dukungan signifikan dan masih besarnya swing voter. Mereka lebih cenderung setuju dengan perubahan,” ujarnya. Atas kondisi itu, pihaknya memprediksi akan terjadi kejutan besar pada 9 Desember nanti.
Selain swing voter, pemecatan tiga kader PDIP yakni Made Gianyar, Ngakan Made Kutha Parwata dan Sang Ayu Putri Adnyanawati, juga dipandang sebagai peluang memenangkan Pilkada.
“Kami berpandangan bahwa itu merupakan kebijakan internal PDIP, kami tidak mencampuri. Tetapi kami tahu betul mereka adalah tokoh Bangli yang sangat dicintai dan dihormati masyarakat Bangli,” sambung Sugawa. Berdasarkan hitung-hitungan itu, pihaknya yakin demokrasi di Bali akan semakin berwarna.
Dia menilai di Bali akan terwujud demokrasi yang semakin berkualitas, karena eksekutif akan dikontrol oleh legislatif yang imbang, sehingga eksekutif akan terus mengembangkan kreatifitas program yang pro rakyat.
“Sebagaiaman di Amerika, ketika presidennya dari Partai Republik, maka legislatif lebih cenderung dikuasai partai demokrat. Kami juga mengajak kepada semua pelaksana Pilkada agar profesional, jujur dan adil, serta TNI-Polri dapat netral, dan masyarakat hadir ke TPS untuk memilih dengan tetap taat prokes,” pungkas Sugawa. (801)