IPSI Lepas 20 Pesilat Bali Ikuti Babak Kualifikasi di Solo, APD Sumbang 10 HT
Tim Wasev Tinjau TMMD 109, Ketua : Penerapan Prokes Tetap Disosialisasikan
Denpasar, Balikonten.com – Penerapan protokol kesehatan terus disosialisasikan di TNI Manunggal Membangun Desa 109, di Banjar Kerta Jiwa, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur. Demikian dikatakan Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi TMMD 109, Brigjen TNI Maryono saat meninjau sasaran, Senin (28/9).
Para tentara dan warga setempat dalam gelaran yang digelar Kodim 1611/ Badung diwanti-wanti menerapkan prokes dalam kegiatan pembangunan dan kehidupan sehari-hari.
“Ya, penggunaan masker juga akan terus diingatkan. Penerapan prokes akan jadi evaluasi di TMMD. Jangan sampai ada klaster (penularan Covid-19) TMMd,” ujarnya.
Itu dilakukan agar esensi TMMD sebagai wujud dukungan TNI untuk menyejahterakan masyarakat desa tetap tersampaikan saat pandemi Covid-19. Selain mengingatkan disiplin menerapkan prokes, dia juga menyemangati para tentara yang bertugas dalam pembangunan.
“Tetap semangat ya,” seru Waryono, yang dijawab tegas dengan sikap sempurna oleh para tentara. Maryono menyebutkan, TMMD 109 ini menyasar sasaran fisik dan edukasi. Secara fisik, dilakukan pembangunan akses jalan, perabatan jalan hingga bedah rumah.
Bukan saja memudahkan mobilisasi masyarakat menuju sawah dan pemukiman, akses yang dibuat ini juga mendukung pengembangan objek wisata edukasi Subak. Kepala Desa Kesiman Kertalangu, Made Suena menyebutkan objek wisata edukasi Subak diprediksi rampung pada awal 2021.
Kata dia, Kesiman Kertalangu merupakan salah satu desa yang didorong Pemerintah Kota Denpasar untuk mempertahankan sektor pertanian, khususnya persawahan. Selain menjadi paru-paru Kota Denpasar, hal itu juga untuk melindungi lahan hijau dari alih fungsi lahan yang kebablasan.
“Kesiman Kertalangu dulu di-SK-an oleh Walikota Puspayoga, lahan pertanian kami seluas 80 hektar itu, menjadi Desa Budaya Kertalangu. Lalu kami berinovasi juga melalui Desa Wisata Edukasi Subak ini,” ungkapnya. Serupa, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, IB. Alit Wiradana.
Menurutnya, TMMD sejalan dengan pemajuan masyarakat desa. Kata dia, warga dapat memanfaatkan akses itu untuk mobilitas ke sawah, pemukiman, objek wisata hingga arena berolahraga. “Dengan adanya akses ini, petani lebih mudah untuk mobilisasi. Akses itu menjadi sarana transportasi,” sahutnya. (801)