Umat Terkesima Kemegahan Pura Pasek Punduk Dawa, Ribuan Umat Tangkil Saat Pemacekan Agung
KLUNGKUNG, BALIKONTEN.COM – Ribuan umat Hindu di Bali bersembahyang ke Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Linggih Mpu Ghana pada Hari Pemacekan Agung Minggu 30 September 2024, bertepatan pujawali ke 14.
Pura ini terletak di Banjar Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan Klungkung.
Umat terkesima melihat megahnya pura yang dilengkapi fasilitas eskalator lift. Gek Ari, salah satu umat yang bersembahyang merasa bangga melihat bangunan pura yang megah tersebut.
“Saya sebagai warga baru Pasek, cukup bangga karena bisa bersembahyang di sini,” ungkapnya usai sembahyang.
Ketua Panitia Piodalan, Jero Mangku Dedung Suardana menjelaskan, pujawali dilakukan di Pura Penataran dan di Pura Luhur yang merupakan Pura Ista Dewata.
Di Pura Penataran, pujawali dipimpin oleh 13 sulinggih yang terdiri dari lima klan sulinggih di Bali. “Upacara ini akan nyejer dari tanggal 16 September dan akan disineb pada 6 Oktober 2024,” ungkap Jero Mangku asal Desa Carang Sari, Petang.
Serangakian pujawali ini juga dilakukan ritual melaspas setelah pembangunan pada Pelinggih Padma Tiga, di Pura Luhur. Ida Pandhita Mpu Nabe Putra Dharmika Sandhi Kertha Satwika dari Griya Kerthasari Kayumas Kaja menjelaskan, makna dari pujawali ini adalah sebagai refleksi pembangunan pura yang melalui proses panjang.
“Dalam sastra dijelaskan, kapan sebuah pedagingan ditanam, itulah menjadi hari pujawali atau odalan sebuah pura,” jelasnya.
Ia berpesan, momentum pujawali ini agar dijadikan spirit pemersatu umat untuk mewujudkan srada bakti yang lebih baik, demi mewujudkan Bali yang Shanti dan Jagadita.
Ketua Umum Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Pusat, Prof. Dr. dr. I Wayan Wita mengajak seluruh umat di Bali ikut menjaga pura ini. Menjadikan pura ini sebagai pemersatu umat.
Ke depan, pura ini ia inginkan menjadi wisata spiritual di Pulau Bali. “Kami mengimbau kepada seluruh umat Hindu, utamanya Semeton Pasek di seluruh nusantara untuk eling bersembahyang kepada leluhur. Mohon doa restu, agar pembangunan-pembangunan di Pura ini berjalan lancar,” tuturnya.
Kendati dikunjungi ribuan umat dari berbagai daerah, kawasan Pura ini masih memungkinkan menampung kedatangan umat lainnya. Dalam setiap tahapan sembahyang, umat melakukannya dengan tertib dan disiplin dalam mengantri. ***