4 Perempuan Terkaya di Indonesia Tahun 2025, Kekayaan Capai Ratusan Triliun
ilustrasi grafik pergerakan saham/ balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Di tengah dominasi laki-laki dalam daftar orang terkaya dunia, sejumlah perempuan Indonesia berhasil mencatatkan namanya sebagai pengusaha sukses dengan kekayaan fantastis. Mereka berasal dari berbagai sektor, mulai dari tambang batu bara hingga kelapa sawit, baik sebagai penerus bisnis keluarga maupun pendiri perusahaan sendiri. Berdasarkan data terkini hingga Juli 2025, berikut adalah empat perempuan terkaya di Indonesia yang masuk dalam daftar kekayaan versi Forbes Real Time Billionaires dan sumber terpercaya lainnya.
Elaine Low, Pewaris Kekayaan Tambang Batu Bara
Elaine Low, putri bungsu konglomerasi tambang batu bara Dato’ Low Tuck Kwong, menjadi salah satu perempuan terkaya di Indonesia meski belum masuk daftar Forbes Real Time Billionaires. Kekayaannya berasal dari kepemilikan saham di PT Bayan Resources Tbk. (BYAN). Sang ayah menghibahkan 7,33 miliar saham BYAN kepadanya pada tahun lalu. Dengan harga saham BYAN saat ini sekitar Rp19.250 per saham, total kekayaan Elaine diperkirakan mencapai Rp141,1 triliun.
Elaine aktif sebagai direktur di berbagai perusahaan, termasuk di Bayan Resources, di mana ia berperan dalam pengembangan strategi bisnis. Keberhasilannya menunjukkan bagaimana perempuan dapat memimpin di sektor tambang yang kompetitif.
Marina Budiman, Pengusaha Data Center
Marina Budiman adalah Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), perusahaan penyedia layanan data center yang ia dirikan pada 2011 bersama Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur DCII sejak 2012. Lulusan University of Toronto dengan gelar Bachelor di bidang finance and economy, Marina berhasil membawa DCII menjadi pemain kunci di industri teknologi Indonesia.
Kekayaan Marina saat ini mencapai US$7,2 miliar atau sekitar Rp117,67 triliun, menjadikannya salah satu perempuan terkaya di Indonesia. Kiprahnya di sektor teknologi menegaskan peran penting perempuan dalam industri digital.
Dewi Kam, Pemegang Saham Strategis
Dewi Kam, dengan kekayaan US$4,7 miliar atau sekitar Rp76,8 triliun, menempati posisi penting dalam daftar Forbes. Ia memiliki saham minoritas di PT Bayan Resources Tbk., perusahaan tambang batu bara ternama. Selain itu, Dewi juga terafiliasi dengan sejumlah perusahaan di British Virgin Islands dan Samoa, seperti Birken Universal Corporation, Savill Universal Ltd, dan Overseas Finance Ltd, sebagaimana tercatat dalam database offshore leaks ICIJ.
Perempuan berusia 74 tahun ini juga memiliki peran dalam proyek PLTU Cilacap di Jawa Tengah, yang dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P), sesuai data Kementerian ESDM. Kiprahnya menunjukkan pengaruh besar di sektor energi dan investasi global.
Wirastuty Fangiono, Ratu Kelapa Sawit
Wirastuty Fangiono mengelola PT FAP Agri Tbk. (FAPA), perusahaan kelapa sawit yang berdiri sejak 1994 dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2021. Dengan konsesi lahan lebih dari 110.000 hektar, FAP Agri menjadi salah satu pemain utama di industri kelapa sawit Indonesia. Wirastuty juga memiliki saham di First Resources, perusahaan kelapa sawit yang terdaftar di bursa Singapura, yang dipimpin oleh adiknya, Ciliandra.
Kekayaan Wirastuty tercatat sebesar US$1,3 miliar atau Rp21,24 triliun. Keberhasilannya di sektor agribisnis menjadikannya inspirasi bagi perempuan di industri perkebunan.
Keempat perempuan ini membuktikan bahwa kerja keras, strategi bisnis, dan warisan keluarga dapat menghasilkan kekayaan luar biasa. Mereka tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga berkontribusi besar dalam sektor tambang, teknologi, energi, dan agribisnis di Indonesia.
***