17/11/2025

5 Ciri Anda Termasuk Golongan Ekonomi Kelas Bawah

tanda Ekonomi Kelas Bawah

ilustrasi/ pixabay/ balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Pengeluaran menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan status ekonomi seseorang di masyarakat. Bahkan, dalam menetapkan garis kemiskinan, pengeluaran per kapita menjadi indikator kunci. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2024, garis kemiskinan di Indonesia naik menjadi Rp595.242 per kapita per bulan, meningkat 2,11% dari Rp582.932 pada Maret 2024.

Menurut BPS, garis kemiskinan adalah batas minimum pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan makanan dan non-makanan agar seseorang tidak dikategorikan sebagai miskin. Jika pengeluaran rata-rata per kapita per bulan berada di bawah angka tersebut, seseorang masuk dalam kategori penduduk miskin.

Namun, selain pengeluaran, ada beberapa indikator lain yang menunjukkan apakah seseorang termasuk dalam golongan ekonomi kelas bawah atau menengah bawah. Berikut adalah lima tanda utama yang dirangkum dari GoBankingRates:

1. Jenis Pekerjaan

Pekerjaan tertentu sering kali mencerminkan status ekonomi seseorang. Pekerjaan seperti pelayan restoran, sopir truk, pekerja ritel, buruh pabrik, atau petugas kebersihan umumnya terkait dengan kelas ekonomi bawah.

“Jika Anda bekerja di posisi manajerial atau sebagai spesialis, Anda biasanya dianggap kelas menengah,” ujar Nathan Brunner, CEO Salarship.

Sebaliknya, pekerjaan dengan keterampilan rendah, upah minimum, atau tanpa tunjangan cenderung menempatkan seseorang pada kelas bawah. Meski begitu, profesi seperti guru, perawat, atau pekerja IT bisa berada di perbatasan antara kelas pekerja dan menengah, tergantung pada tingkat pengalaman, senioritas, atau sertifikasi yang dimiliki.

2. Kondisi Tempat Tinggal

Tempat tinggal merupakan salah satu pengeluaran terbesar dalam anggaran keluarga. Jika Anda kesulitan untuk tinggal di rumah yang layak, aman, dan berada di lingkungan yang mendukung, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda berada di kelas menengah bawah atau kelas bawah. Keterbatasan finansial sering kali membuat seseorang terpaksa memilih tempat tinggal dengan kondisi yang kurang ideal.

3. Tingkat Pendidikan

Pendidikan menjadi salah satu penanda penting dalam tangga ekonomi. Memiliki gelar sarjana sering kali mengindikasikan posisi kelas menengah. Sebaliknya, keterbatasan akses ke pendidikan tinggi, baik karena biaya atau faktor sistemik lainnya, sering dialami oleh golongan kelas bawah.

Pendidikan tinggi biasanya membuka peluang untuk pekerjaan dengan gaji lebih baik. Jika Anda merasa kuliah terlalu mahal atau sulit dijangkau, ini bisa menjadi indikator bahwa Anda berada di kelas ekonomi bawah.

4. Kemampuan Menabung dan Berinvestasi

Tabungan dan investasi adalah pilar penting untuk stabilitas keuangan jangka panjang. Namun, bagi kelas bawah, menyisihkan uang untuk tabungan atau rencana pensiun sering kali terasa seperti kemewahan yang sulit diraih. Jika Anda tidak memiliki cadangan dana darurat atau rencana keuangan untuk masa depan, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda termasuk dalam golongan ekonomi kelas bawah.

5. Pola Gaya Hidup

Gaya hidup juga mencerminkan kondisi ekonomi seseorang. Jika Anda mampu pergi berlibur setahun sekali, makan di restoran, atau membeli barang baru tanpa khawatir berlebihan, ini menunjukkan adanya ruang finansial dalam anggaran Anda. Kenikmatan kecil seperti ini biasanya hanya dapat dinikmati oleh mereka yang memiliki stabilitas keuangan, yang umumnya dimiliki oleh kelas menengah.

Sebaliknya, jika anggaran Anda sangat ketat sehingga aktivitas seperti liburan atau makan di luar terasa berat, ini bisa menjadi indikator bahwa Anda berada di kelas bawah. Meski pengelolaan keuangan yang cerdas dapat membantu, kebebasan untuk menikmati pengeluaran sesekali lebih sering dimiliki oleh kelas menengah.

Dengan memahami indikator-indikator ini, Anda bisa mengevaluasi posisi ekonomi Anda dan mengambil langkah untuk memperbaiki kondisi keuangan di masa depan.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE