DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Sejumlah bangunan di dalam Pura Agung Jagatnatha Denpasar dan kawasannya dipugar. Tahap itu diawali prosesi ngeruak, yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar pada 24 Maret 2023.
Proyek ini ditangani oleh Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Denpasar sudah dimulai. Saat ini pembongkaran sejumlah Palingggih dan tembok penyengker, namun tidak terhadap Pelinggih Padmasana.
Pantauan di lapangan pada Selasa (28/3) beberapa bagian sudah mulai dibongkar seperti panyengker bagian depan termasuk candi bentar dan Kori Agung sudah rata dengan tanah. Selain itu, terlihat juga alat berat sudah ada di areal pura untuk proses pembongkaran ini.
Kepala Dinas Perkim Kota Denpasar, Gede Cipta Sudewa, Selasa (28/3) mengatakan, prosesi ngeruak sudah dilaksanakan pada 24 Maret 2023. “Setelah upacara ngeruak, alat berat langsung masuk. Padmasana dibiarkan utuh seperti semula karena memiliki nilai sejarah atau historis,” ujarnya.
Selain itu, bale pawaregan dan perpustakaan juga tak diperbaiki. Sedangkan bangunan lainnya semua dipugar dan diperbaiki total.
“Untuk bangunan kami menggunakan bata merah Tulikup yang kelas satu. Merah sebagai lambang Dewa Brahma. Sementara ornamen akan menggunakan gaya khas bebadungan,” ucap Cipta.
Selain itu, areal depan Pura Jagatnatha yang selama ini digunakan parkir akan ditinggikan dan parkir digeser ke depan Museum Bali.
Selain perbaikan bangunan yang ada, ada juga penambahan bale pesantian dan bale pawedaan diperlebar dengan konsep Tri Sadakha sehingga bisa tiga sulinggih sekaligus untuk muput.
Cipta Sudewa pun menjelaskan, pelaksana pembangunan yakni PT. Adik Abang Qanita Pratama dan KSO PT. Karya Dinamis Mesari.
Sedangkan konsultan perencana PT. Kencana Adhi Karma dan Konsultan Pengawas CV. Tataring Bali.
Pelaksanaan pengerjaan perbaikan Pura Agung Jaganatha direncanakan dilaksanakan selama 200 hari kerja terhitung sejak 17 Maret hingga 2 Oktober 2023 dan saat Purnama Kalima proyek perbaikan dengan nilai kontrak sebesar Rp. 12,3 Miliar dengan pagu anggaran Rp.15, 4 Miliar itu sudah bisa dipelaspas.
Cipta Sudewa mengharapkan agar proses perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini berjalan sesuai dengan apa yang telah dituangkan dalam aturan dan peraturan yang berlaku. Sehingga seluruh komponen dapat bekerja dengan nyaman, dan menghasilkan output yang tepat sasaran, tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu. “ Perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar di dalam pembangunan tempat ibadah di Kota Denpasar sehingga masyarakat dapat bersembahyang dengan khidmat, khusuk, dan nyaman,” tandasnya.
Cipta menambahkan, untuk pengerjaan proyek Pura Jagatnatha ini dilaksanakan selama dua tahun anggaran. Untuk anggaran induk dilakukan perbaikan pada bangunan utama, dan pada anggaran perubahan akan ada lagi penataan halaman pura.
“Untuk penataan halaman akan kami percepat proses tendernya, sehingga di anggaran perubahan langsung bisa tanda tangan kontrak kerjanya,” jelas Cipta Sudewa. (red)