Hankam

Dua Bapak-Bapak Sekongkol, Curi Duit Toko di Kerobokan Rp10 Juta

BADUNG, BALIKONTEN –  Toko suplai minuman milik warga bernama Komang di Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung kemalingan pada Kamis (13/7/2023) sekitar pukul 15.00 WITA. Uang senilai Rp 10 juta di laci toko raib digondol maling.

Perempuan 51 tahun ini baru sadar kemalingan setelah iseng mengecek kondisi tutup laci yang berubah dari sebelumnya. Komang kaget lantaran lembar demi lembar uang benar-benar lenyap.

Aksi pencurian itu pun viral di media sosial. Dari video rekaman CCTV yang dilihat detikBali, dua pelaku tampak bersekongkol. Satu pelaku bertugas mengalihkan fokus korban, satu pelaku lainnya masuk toko mengambil uang. Video itu diunggah kerabat korban, I Gede Sutrisna di akun medsos.

“Mereka bagi tugas. Si pelaku yang ambil uang itu sudah mantau dari awal. Satu orang lainnya ini berusaha ajak Bu Komang ngobrol supaya fokusnya teralihkan,” ungkap Sutrisna, Jumat (14/7/2023) sore.

Sutrisna menceritakan, korban yang saat itu ada di depan toko, mengecek sejumlah barang minuman. Ia dalam posisi membelakangi pintu toko tetiba dihampiri pria tak dikenal lalu diajak ngobrol. Pencuri pun masuk toko dengan mudah karena fokus korban sudah teralihkan.

Toko yang sepi ditinggal pekerja mengirim barang pesanan membuat si eksekutor bergerak leluasa. Dua bendel uang dibawa kabur. Pelaku jalan kaki ke arah timur. Melihat temannya berhasil, pelaku yang ngobrol dengan korban tetiba juga pergi.

“Ibu (korban) masuk, duduk di meja. Cek laci, uang sudah gak ada. Saya ditelpon, cek CCTV, wah ada yang ambil uang. Ibu bilang waktu kejadian masih sadar, jadi bukan hipnotis,” tutur Sutrisna.

Merasa tidak puas, kerabat korban meminta pemilik toko di sekitarnya untuk cek CCTV. Dari sana diketahui, dua pelaku pria tadi diantar dua orang naik motor. Belum diketahui siapa dua pria naik motor itu.

“Keduanya (dua pelaku) kalau dilihat di CCTV itu seperti sudah bapak-bapak di atas 50 tahun lah. Apalagi yang pelaku ambil uang sudah agak beda gaya jalannya. Mereka sepertinya sudah lama memantau,” ujarnya.

Sementara itu, Komang, korban pemilik toko memilih irit bicara. Dia bahkan enggan melaporkan kejadian itu ke polisi dan anggap masalah yang terjadi musibah.

“Cukup dulu Pak nggih, namanya juga musibah,” kata Komang.

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: