Popnas Palembang, Petinju Bali Raih Satu Perak dan Satu Perunggu

 Popnas Palembang, Petinju Bali Raih Satu Perak dan Satu Perunggu

Petinju Bali Raih Satu Perak dan Satu Perunggu di Popnas Palembang.

Petinju yang berlaga di Pekan Pelajar Nasional (Popnas) XVI di Palembang, Sumatera Selatan harus puas dengan capaian meski hanya mampu meraih 1 medali perak dan 1 medali perunggu.

Medali perak disumbangkan Jeklin Ndawajepi di kelas 51 kg putra, sedangkan medali perunggu diraih Resa Febri Ardiansyah di kelas 71 kg. Yang menjadi sorotan adalah saat partai final, dimana Pengprov Pertina Bali merasa dicurangi, karena Jeklin yang telak pada ronde kedua dan ronde ketiga justru dinyatakan kalah oleh dewan hakim. 

Jeklin Ndawajepi petinju asal SMP PKBM Niti Mandala Club harus puas dengan medali perak setelah pada partai final ketemu petinju Febrian (Jabar).
Sedangkan Resa Febri Ardiansyah kelas 71 kg (SMAN 2 Denpasar) langkahnya dulu terhenti pada fase semifinal dari Riko (Lampung), sehingga harus puas dengan medali perunggu.

Sedangkan dua petinju dari empat petinju yang dikirim ke ajang Popnas, Analdi Umbu Bussa kelas 48 kg putra (SMP PKBM Niti Mandala Club), dan I Gede Wahyu Wiguna Putra kelas 54 kg putra (SMAN 1 Manggis) gagal mewujudkan medali, setelah langkahnya terhenti pada fase sebelumnya. 

Dengan hasil kemarin, target medali juga belum terealisasi dari cabang olahraga tinju pada ajang Popnas, setelah Jeklin Ndawajepi langkahnya terhenti di fase puncak.

Pelatih , Kornelis Kwangu Langu mengakui hasil ajang Popnas belum mampu meraih medali emas. Medali emas belum terwujud karena petinju asal Bali khusus di final dicurangi.

“Saya akui ronde pertama kita kalah, tetapi ronde kedua dan ketiga petinju Jeklin unggul jauh dari lawannya, ini kami merasa sangat dicurangi padahal kami yang seharusnya ,” tegas Kornelis Kwangu Langu. 

BACA JUGA:  Ratusan Danurdara Bakti Negara Hadiri Penutupan Perayaan HUT ke 68, ARW Serahkan Piala untuk Atlet

juga sempat dilayangkan Ketua Pertina Bali, alias De Gadjah kepada dewan hakim tinju di Popnas. De Gadjah menyayangkan penampilan Jeklin Ndawajepi yang seharusnya menang telak dinyatakan kalah oleh hakim.

“Kenapa petinju menang telak malah dikalahkan, ini sangat tidak beres. Jadi, ini bukan membela diri, kedepan kita akan berbenah diri lebih baik lagi,” papar De Gadjah. 

Mau tidak mau, kata dia, pihaknya harus menerima Jeklin Ndawajepi dikalahkan di final, padahal sejatinya menang telak. “Hanya kekuasaan Tuhan dan Dewan Hakim yang tahu, ini kualitas wasit hakim kita sangat kita sayangkan,” tandasnya.

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!