BADUNG, BALIKONTEN.COM – PT Blue Bird segera memasang solar panel atau PLTS Atap dengan kapasitas 30 kWp di Cabang Bali.
Blue Bird menjadi salah satu industri mobility yang menerapkan konsep energi terbarukan.
Dalam project ini, Blue Bird bersinergi dengan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS).
Komitmen itu diresmikan dalam Kick-off instalasi PLTS Atap antara PT Blue Bird bersama EMITS pada Sabtu 25 November 2023 di Pull Blue Bird Jimbaran, Jimbaran, Badung, Bali.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto (Andre) Djokosoetono mengatakan, terobosan ini menjadi wujud nyata peran serta Blue Bird mewujudkan energi terbarukan.
“Blue Bird perusahaan mobility, dan kegiatan ini sering terkait emisi. Maka ide ini adalah upaya kami bisa hasilkan energi terbarukan,” ungkapnya.
Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan transisi energi bersih di Jakarta.
Blue Bird sebelumnya telah mengadopsi panel surya berkapasitas 215,6 kWp untuk mendukung pemanfaatan energi bersih, yang berpotensi menghemat energi hingga 180.000 kWh.
Memilih EMITS sebagai mitra, Andre menyebut EMITS kompeten di bidangnya terutama menghasilkan energi terbarukan.
Melihat kinerja EMITS, Andre yakin program ini dapat berkelanjutan.
“Ini adalah terobosan awal, ini baru mulai, kami tentu punya pengembangan ke depan, dan kami telah merancang project bersama EMITS tahun depan,” ujarnya.
Direktur Utama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), Yovie Priadibangga bisa bersinergi bersama Blue Bird yang memiliki visi sama untuk mewujudkan energi bersih.
“Investasi awal ini memang tidak besar, namun kami berharap pengembangan lebih lanjut, bisa menjadi batre dan charger,” tuturnya.
Dengan kapasitas 30 kWp ini, kata Yovie, Blue Bird menghilangkan 35 Kg karbon pertahun.
Hal ini mendapat apresiasi dari Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumberdaya Mineral Provinsi Bali, karena sejalan dengan regulasi pemerintah salah satunya Pergub 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.
Pemprov Bali telah mendorong penggunaan PLTS Atap untuk bangunan pemerintah, sekolah, layanan kesehatan , industri, hotel dan rumah tangga.
Saat ini Bali memiliki daya 19 MW total, yang paling besar di Nusa Penida 3,5 MW.
Kolaborasi ini juga disebut akan mendukung pariwisata hijau di Bali, yang merupakan destinasi wisata unggulan Indonesia dengan sekitar 7,5 juta wisatawan domestik dan mancanegara pada tahun lalu. ***