BALIKONTEN.COM – Ketika Galungan dan Kuningan tiba, kalian akan menemukan banyak tradisi unik di Bali.
Bahkan tradisi itu bisa dikatakan sebagai langka, hanya bisa ditemukan saat Galungan Kuningan tiba.
Hampir setiap Kaputen di Bali memiliki tradisi unik saat Galungan Kuningan.
Sekarang tinggal tentukan pilihan saja mau menyaksikan tradisi di wilayah mana.
Tradisi unik saat Galungan Kuningan ini berlangsung ada yang secara berbarengan antar wilayan dan ada juga yang tidak.
Begitu juga dengan pelaksanaannya yang berbeda, ada tepat pada Galungan adan yang sehari atau setelah Galungan Kuningan.
2024 umat Hindu melaksanakan 2 kali Galungan Kuningan dalam 1 tahun yakni 28 Februari – 9 Maret dan 25 September – 5 Oktober 2024.
Yuk Kita Simak 6 tradisi unik yang hanya ada di hari raya Galungan dan Kuningan.
1. Perang Jempana – Klungkung
Peran Jempana berlangsung ketika Kuningan di i Banjar Panti Timah, Paksebali, Klungkung.
Tradisi yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1500 ini merupakan sebuah atraksi Jempana (tandu) yang berisi sesajen lengkap dengan simbol para Dewata.
Perang Jempana sendiri dilaksanakan saat Saniscara Kliwon Kuningan, tradisi ini juga berbarengan dengan pelaksanaan Mekotek di Desa Munggu.
Perang Jempa merupakan sebuah tradisi yang menunjukkan sebuah atraksi antar warga yang saling dorong sambil membawa Jempana yang diiringi dengan gamelan baleganjur.
Jempana dalam bahasa Indonesia berarti tandu. Jempana ini berisi sesajen serta simbol dari para Dewata.
2. Gerebeg Mekotek – Badung
Tradisi Mekotek hanya kalian temukan ketika Kuningan atau hanya berlangsung setiap 6 bulan sekali.
Mekotek bisa ditemui Desa Munggu, Kecamatan Mengwi Badung. Tradisi unik ini sempat dihentikan pada tahun 1915 saat Bali masih dikuasai oleh Belanda.
Mekotek merupakan tradisi unik di Desa Munggu yang berlangsung pada siang hingga sore hari.
Warga setempat akan berduyun-duyun membawa tombak (sekarang kayu panjang) kemudian membentuk sebuah gunung dari kumpulan tombak tadi setelah itu satu orang warga akan naik ke atasnya.
3. Nampah Kebo – Jembrana
Berbeda dengan kebanyakan warga di Bali pada umumnya, warga di Desa Asahduren, Pekutatan, Jembrana justru nampah (menyembelih) kebo atau kerbau ketika penampahan Galungan.
Tradisi ini bahkan sudah berlangsung sejak lama dan dipertahankan hingga kini.
4. Mejerimpen – Buleleng
Jika saat Galungan kalian ada di Buleleng, segera bergegas menuju Desa Pedawa, Kecamatan Banjar Buleleng.
Saat Galungan di Desa Pedawa terjadi tradisi Mejerimpen pada sore harinya. Tradisi unik ini dilakukan pada rumah warga tepatnya di balai tempat tidur dan dipuput oleh anggota keluarga yang dituakan.
5. Mesuryak – Tabanan
Di Lumbung Padi, Tabanan terdapat sebuah tradisi unik ketika Galungan tiba. Namanya Mesuryak, tradisi ini diawali persembahyangan bersama dan setelah itu dilanjutkan ke depan gerbang rumah warga sembari membawa sesaji.
Lalu, uang persembahan dilempar ke atas dan dibarengi dengan smabutan sorakan dari warga sekitarnya.
Adapun makna dari tradisi Mesurya ini adalah untuk mengirim arwah leluhur kembali ke surga dengan gembira.
6. Tradisi Memasak – Tanjung Benoa
Di Desa Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan terjadi sebuah tradisi yang begitu unik ketika Penampahan Galungan.
Tradisi itu bernama memasak, hal ini memang sudah berlangsung sejak lama dan ini juga berbeda dari kebanyakan warga Hindu lainnya saat penampahan Galungan.
Itulah 6 tradisi unik yang ada ketika perayaan Galungan Kuningan di Bali, siapkan diri dan jadilah bagian dari perayaan tradisi di Bali. ***