BALIKONTEN.COM – Buda Kliwon Wuku Dungulan merupakan hari raya Galungan yang dirayakan setiap 210 hari atau 6 bulan sekali.
10 hari setelah Galungan dirayakan Kuningan, ada banyak fakta Galungan yang perlu dikethaui. Galungan merupakan sebuah perayaan kemenangan dharma atas adharma.
Sejak pagi hari umat Hindu sudah disibukkan dengan kegiatan keagamaan. Mulai dari sembahyang dalam keluarga, pura kahyangan tiga hingga pura kahyangan jagat.
[irp]
Nah berikut ini adalah fakta Galungan yang perlu diketahui sebagaimana dirangkum dari beragamsumber.
1. Galungan Dirayakan Sejak 882
Galungan dilaksanakan sejak 894 saka atau 882 Masehi. Sejak itulah hari raya Galungan dilaksanakan setiap 210 hari sekali. Galungan menjadi hari raya besar Hindu yang dilaksanakan secara serentak di Bali khususnya.
2. Mepatung dan Penjor Galungan
Di Bali dilaksanakan mepatung ketika Penampahan Galungan, mepatung adalah sebuah kegiatan urunan untuk membeli babi yang kemudian dibagikan kepada kelompok mepatung.
Pada sore hari ketika Penampahan Galungan warga secara serentak memasang Penjor Galungan. Sehingga suasana dijalanan Bali akan terasa berbeda dari biasanya.
[irp]
3. Tradisi Galungan
Saat Galungan, selain disibukkan dengan aktivitas persembahyangan, dibeberapa tempat di Bali dilaksanakan tradisi yang hanya ada ketika Galungan.
Dan inilah tradisi yang hanya ada ketika Galungan dan Kuningan di Bali.
1. Perang Jempana – Klungkung
Perang Jempana berlangsung ketika Kuningan di i Banjar Panti Timah, Paksebali, Klungkung.
Tradisi yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1500 ini merupakan sebuah atraksi Jempana (tandu) yang berisi sesajen lengkap dengan simbol para Dewata.
[irp]
Perang Jempana sendiri dilaksanakan saat Saniscara Kliwon Kuningan, tradisi ini juga berbarengan dengan pelaksanaan Mekotek di Desa Munggu.
[irp]
Perang Jempa merupakan sebuah tradisi yang menunjukkan sebuah atraksi antar warga yang saling dorong sambil membawa Jempana yang diiringi dengan gamelan baleganjur.
Jempana dalam bahasa Indonesia berarti tandu. Jempana ini berisi sesajen serta simbol dari para Dewata.
[irp]
2. Gerebeg Mekotek – Badung
Tradisi Mekotek hanya kalian temukan ketika Kuningan atau hanya berlangsung setiap 6 bulan sekali.
Mekotek bisa ditemui Desa Munggu, Kecamatan Mengwi Badung. Tradisi unik ini sempat dihentikan pada tahun 1915 saat Bali masih dikuasai oleh Belanda.
[irp]
Mekotek merupakan tradisi unik di Desa Munggu yang berlangsung pada siang hingga sore hari.
Warga setempat akan berduyun-duyun membawa tombak (sekarang kayu panjang) kemudian membentuk sebuah gunung dari kumpulan tombak tadi setelah itu satu orang warga akan naik ke atasnya.
3. Nampah Kebo – Jembrana
Berbeda dengan kebanyakan warga di Bali pada umumnya, warga di Desa Asahduren, Pekutatan, Jembrana justru nampah (menyembelih) kebo atau kerbau ketika penampahan Galungan.
[irp]
Tradisi ini bahkan sudah berlangsung sejak lama dan dipertahankan hingga kini.
4. Mejerimpen – Buleleng
Jika saat Galungan kalian ada di Buleleng, segera bergegas menuju Desa Pedawa, Kecamatan Banjar Buleleng.
Saat Galungan di Desa Pedawa terjadi tradisi Mejerimpen pada sore harinya. Tradisi unik ini dilakukan pada rumah warga tepatnya di balai tempat tidur dan dipuput oleh anggota keluarga yang dituakan.
[irp]
5. Mesuryak – Tabanan
Di Lumbung Padi, Tabanan terdapat sebuah tradisi unik ketika Galungan tiba. Namanya Mesuryak, tradisi ini diawali persembahyangan bersama dan setelah itu dilanjutkan ke depan gerbang rumah warga sembari membawa sesaji.
Lalu, uang persembahan dilempar ke atas dan dibarengi dengan smabutan sorakan dari warga sekitarnya.
[irp]
Adapun makna dari tradisi Mesurya ini adalah untuk mengirim arwah leluhur kembali ke surga dengan gembira.
6. Tradisi Memasak – Tanjung Benoa
Di Desa Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan terjadi sebuah tradisi yang begitu unik ketika Penampahan Galungan.
Tradisi itu bernama memasak, hal ini memang sudah berlangsung sejak lama dan ini juga berbeda dari kebanyakan warga Hindu lainnya saat penampahan Galungan.
Itulah fakta menarik Galungan yang jarang diketahui sebagaimana dirangkum dari beragam sumber.
***