Seputar Bali

Tumpek Kandang, Diperingati Setiap 6 Bulan Sekali, Lengkap Banten dan yang Dipuja

ini banten yang digunakan untuk tumpek kandang

 

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Saniscara Kliwon Wuku Uye, umat Hindu melaksanakan Tumpek Kandang. Rahinan ini sangat identik dengan oton hewan.

Tumpek adalah rahinan Hindu yang datang setiap 210 hari atau 6 bulan sekali. Rahinan Tumpek ini datang berdasarkan pertemuan Saptawara Saniscara (Sabtu) dan juga Pancawara Kliwon.

BACA JUGA:  Mau Potong Rambut? Menurut Hindu, Agustus 2024 Ada 1 Dewasa Ayu Diakhir Bulan

Tumpek akan selalu jatuh setiap Saniscara Kliwon dan sesuai dengan Wuku yang mengikuti, salah satunya Tumpek Kandang.

Secara menyeluruh dalam sistem Kalender Bali, umat Hindu akan melalui 6 Tumpek yakni Tumpek Kandang, Tumpek Landep, Tumpek Wariga, Tumpek Kuningan, Tumpek Krulut, dan Tumpek Wayang.

BACA JUGA:  Dewasa Ayu Sedekah Selama Bulan Juli 2024, Hanya Ada 2 Saja

Tumpek Kandang juga dikenal dengan sebutan Tumpek Uye yakni pemujaan kepada Sang Hyang Rare Angon dan Siwa Pasupati yakni manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Selain itu, Tumpek Kandang juga dikenal dengan sebutan Tumpek Wewalungan. Dalam Lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut tentang Tumpek Kandang:

BACA JUGA:  Juni - Juli Tidak Ditemukan Dewasa Melaspas, Agustus 2024 Ada Satu

Isi Lontar:

Uye, Saniscara Kliwon, Tumpek Kandang, pakerti ring sarwa sato, patik wenang paru hana upadanania, yan ia sapi, kebo, asti, saluwir nia sato raja. Kalingania iking widhana ring manusa, amarid saking Sang Hyang Rare Angon, wenang ayabin, pituhun ya ring manusa, sinukmaning sato, paksi, mina, ring raganta wawalungan, Sang Hyang Rare Angon, sariranira utama. Widi-widanania, suci, daksina, peras, penek ajuman sodaan putih kuning, canang lenga-wangi burat wangi, penyeneng pasucian, astewakne ring sanggar, pengarcane ring sang Hyang Rare Angon. Kunang ring sarwa pasu, patik wenang ane pengacinia, yan sopi kebo, widi-widanania, tumpeng sesayut abesik, penyeneng, reresik, jarimpen canang raka, yan bawi lua, tipat belekok, yan sarwa paksi, sato, itik, angsa, puter, titiran, saluwiring tipat sida purna, tipat bagia, tipat pandawe, dulurane penyeneng tatenus.

Terjemahannya:

Saniscara Uye adalah Tumpek Kandang, digunakan untuk mengupacarai binatang termasuk ternak atau lainnya. Banten yang digunakan sama seperti mengupacarai manusia sebab bantang dijiwai oleh Sang Hyang Rare Angin.

BACA JUGA:  Brencana Migrasi, Pindah Rumah? Bulan Juni Hanya Ada 1 Hari Baik, Cek di Sini

Manusia merupakan makhluk utama dari binatang seperti burung, ikan dan lainnya. Demikian sang Hyang Rare Angon mengjadikan binatang sebagai badan utamanya.

Sementara untuk banten tetap mengutamakan desa kala patra dan kemampuan setiap umat. Namun bisa juga menggunakan banten sesayut, penyeneng, reresik, kerimpen, canang raka dan tambahan blayag, pesor untuk ternak jantan.

BACA JUGA:  Dewasa Ayu atau Hari Baik untuk Melangsungkan Pernikahan November 2024

Lalu tambahan ketupat kedis, ketupat sidha purna, bagia, penyeneng, tetebus dan kembayang payas digunakan untuk bangsa burung atau unggas.

Itulah penjelasan singkat tentang Tumpek Uye yang wajib diketahui sebagaimana dirangkum dari beragam sumber. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: