Mengenal Tradisi Melaspas di Bali, Tingkatan Hingga Tujuannya

 Mengenal Tradisi Melaspas di Bali, Tingkatan Hingga Tujuannya

ilustrasi banten/ balikonten

 

 

, .COM – adalah sebuah rangkaian upacara yang dilaksanakan oleh umat pada sebuah bangunan atau suatu benda sebelum digunakan.

 

Upacara ini juga memiliki tingkatan yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan umat. Namun pada dasarnya adalah semua memiliki fungsi dan makna yang sama.

 

Merangkum dari beragam sumber, Melaspas merupakan sebuah upacara keagamaan yang dilaksanakan oleh umat Hindu. Adapun yang diplaspas berupa bangunan baru atau yang baru selesai di bangun dan juga aneka peralatan.

BACA JUGA:  Dewasa Ayu Sedekah Selama Bulan Juli 2024, Hanya Ada 2 Saja

Melaspas dilaksanakan sebelum bangungan ditempati atau sebelum digunakannya peralatan yang dimiliki. Tidak saja untuk bangungan atau perlatan, melaspas juga dilakukan pada bangunan suci seperti pura atau sanggah.

 

Masyarakat khususnya umat Hindu jika belum melaksanakan melaspas, maka bangunan atau peralatan tersebut belum layak digunakan atua ditempati.

BACA JUGA:  Apa Banten Buda Cemeng Warigadean, Beserta Doa yang Digunakan

Tujuan utama dari melaspas adalah pembersihan atau menyucikan secara spiritual dengan sarana dan . Harapannya adalah dengan melaksanakan upacara ini penghuni atau pemilik mendapatkan restu serta ketenangan.

 

Melaspas terdiri dari 2 suku kata yakni melas yang bermakna pisah sedangkan pas artinya cocok. Sehingga upacara ini juga bisa dikatakan sebagai penyatuan beragam hal menjadi suatu bentuk menjadi hal yang bisa digunakan.

 

Melaspas memiliki 3 tingkatan yakni nista yakni tingkat paling sederhana, madya tingkat menengah dan utama adalah tingkatan paling tinggi.

BACA JUGA:  Anggarakasih Kulantir Bertemu Kajeng Kliwon Enyitan, Tidak Baik untuk Bekerja

Diawali dengan proses mecaru, tujuannya adalah mempersembahkan sesajen labaan yang dihaturkan atau ditujukan kepada para Bhutakala.

 

Pada tahap ini bisa disebut sebagai menetralisir atau proses pengembalian energi yang menghuni bangunan.

 

Ketika mecaru dilaksanakan, Dewa Ghana diyakini bisa menghalangi kehadiran para roh pengganggu di bangungan tersebut.

BACA JUGA:  Mau Nikah? Ini Dewasa Ayu atau Hari Baik Pernikahan Bulan April 2024

Setelah mecaru, barulah melaspas dimulai dan dilanjutkan dengan pemasangan ulap-ulap pada bangunan, di mana ini biasanya berisi tulisan rerajahan.

 

Akan berbeda jika melaspas tempat suci atau bangunan suci, makan pada bagian bawah akan dibuatkan sebuah lubang untuk diisi dengan padagingan atau dikenal juga dengan mendempedagingan.

 

Tentunya pedagingan ini nanti akan disesuaikan lagi seperti pada bangunan pokok atau utama diletakkan pada puncak dan tengah bangunan.

BACA JUGA:  Guntur Umah, Dewasa Ayu Pindah Rumah Juli hingga Agustus 2024

Setelahnya dilakukan pangurip-urip yakni proses mengoleskan/ menggoreskan arang bunga ditiap bangunan sebagai lambang Murti yakni Brahma, Wisnu dan Iswara.

 

Proses melaspas pada tingkat bangunan umum atau aneka peralatan wajib melibatkan jro mangku untuk ‘muput’ upacara. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!