JAKARTA, BALIKONTEN.COM – Hubungan toxic semakin marak terjadi di kalangan remaja dan dewasa muda. Pola komunikasi yang buruk, sikap manipulatif, hingga kontrol berlebihan sering kali menjadi pemicu. Namun, yang jarang disadari adalah bagaimana pola asuh dalam keluarga dapat berkontribusi terhadap terbentuknya hubungan yang tidak sehat.
Fenomena inilah yang diangkat dalam serial terbaru WeTV Original Cinta Mati, hasil kolaborasi antara WeTV Indonesia dan Hitmaker Studio. Serial bergenre romance thriller ini akan tayang perdana pada 31 Januari 2025 pukul 18.00 WIB, eksklusif di platform WeTV. Dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama seperti Aliando Syarief, Aisyah Aqilah, Richelle Skornicki, Cantika Putri, serta Jeremy Thomas, Cinta Mati siap menghadirkan kisah cinta penuh intrik dan emosi.
Perjuangan Aleya dalam Bayang-Bayang Overproteksi
Serial ini mengisahkan perjalanan Aleya (diperankan oleh Aisyah Aqilah), seorang siswi berbakat yang bercita-cita menjadi balerina profesional dan melanjutkan kariernya di Amerika Serikat. Meski berasal dari keluarga terpandang dengan seorang ayah dokter yang sukses, Aleya tumbuh dalam lingkungan penuh aturan ketat. Ayahnya yang overprotektif sering kali lebih memprioritaskan pekerjaannya dibandingkan kebutuhan emosional putrinya. Hal ini menciptakan jurang pemisah di antara mereka, membuat Aleya merasa tidak benar-benar ‘dilihat’ oleh sosok yang seharusnya menjadi pelindungnya.
Di tengah hidupnya yang penuh batasan, Aleya bertemu dengan Bara (Aliando Syarief), seorang pria misterius yang menolongnya saat terjebak di dalam lift. Pertemuan demi pertemuan pun membuat hubungan mereka semakin dalam. Namun, kisah cinta Aleya dan Bara tak berjalan mulus. Penolakan dari ayahnya serta lingkungannya membuat Aleya berada di persimpangan jalan yang membahayakan dirinya sendiri.
Pesan Kuat untuk Dua Generasi
Menurut Febriamy Hutapea, Country Head WeTV Indonesia, Cinta Mati hadir dengan perspektif yang berbeda dari drama percintaan remaja kebanyakan. “Serial ini tidak hanya mengangkat kisah cinta biasa, tetapi juga menggambarkan fenomena nyata yang sering terjadi di kalangan remaja, yaitu toxic relationship,” ujarnya dalam acara Press Conference & Special Screening yang digelar di CGV Grand Indonesia pada 30 Januari 2025.
Lebih lanjut, Febriamy menyoroti bagaimana ketiadaan peran emosional orang tua dapat menjadi celah bagi anak-anak mencari kasih sayang di tempat yang salah. “Aleya merasa tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari ayahnya, sehingga ia menemukan kenyamanan itu pada sosok Bara. Ini menjadi refleksi penting bagi dua generasi, baik remaja agar lebih bijak dalam menjalin hubungan, maupun orang tua untuk lebih hadir secara emosional bagi anak-anak mereka,” tambahnya.
Sebagai rumah produksi yang kerap menghadirkan tayangan berkualitas, Hitmaker Studios ingin membawa kisah yang lebih dekat dengan realitas remaja masa kini. Produser Cinta Mati, Rocky Soraya, menjelaskan bahwa serial ini berupaya menyoroti dampak dari hubungan toxic dan bagaimana lingkungan, termasuk keluarga, bisa menjadi faktor penentu.
“Kami ingin mengangkat cerita yang relevan, tentang bagaimana remaja saat ini berinteraksi dengan keluarga dan orang-orang di sekitar mereka. Terkadang, kita tidak menyadari bagaimana pertemuan dengan seseorang bisa mengubah hidup, atau bagaimana kasih sayang yang berlebihan dari orang tua bisa berujung pada pengendalian yang menyesakkan,” ujar Rocky.
Cinta Seharusnya Menguatkan, Bukan Menghancurkan
Dengan alur cerita yang emosional dan penuh ketegangan, Cinta Mati tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga memberikan refleksi mendalam tentang arti cinta yang sehat. Jangan lewatkan kisah Aleya mulai 31 Januari 2025, setiap Jumat dan Sabtu pukul 18.00 WIB, hanya di WeTV.
Nikmati kisah yang mengajarkan bahwa cinta sejati adalah yang membangun, bukan yang mengekang atau menghancurkan. ***