Ekonomi

Awal Bulan Ramadhan 2025 Distribusi Beras SPHP Akan Distop!

Stok Beras Bulog 4.600 Ton, Diyakini Aman Sambut Nyepi dan Idul Fitri

 

 

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Setelah sebelumnya distribusi beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) sempat distop, pada awal bulan Ramadhan ini sudah disalurkan kembali sebagai upaya menjaga kestabilan harga di selama Bulan Ramadhan. Namun penyaluran ini hanya sampai 29 Maret 2025 ini yang setelah itu belum dipastikan akan ada lagi beras dengan harga ekonomis ini di pasaran.

Dilansir dari halaman badanpangan.go.id Beras SPHP mulai disalurkan kembali awal Bulan Ramadhan ini yang didahului pada zona 2 dan 3 pada 28 Februari. Sementara untuk zina 1 yaitu wilayah Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi penyaluran dimulai pada 3 Maret. Penyaluran di ketiga zona ini berakhir pada 29 Maret nanti. Setelah itu, penyaluran beras dengan harga ekonomis ini belum dapat dipastikan masih akan berlanjut atau tidak.

[irp]

Diketahui harga beras SPHP di Denpasar mencapai Rp12.500 per kilogram. Sementara beras medium lokal Rp15.000 per kilogram dan beras premium Rp16.000 per kilogram.

Sebelumnya,Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) secara resmi melakukan penundaan program intervensi beras yakni bantuan pangan beras dan SPHP. Penyaluran beras SPHP ini sempat dihentikan sejak 7 Februari 2025.

[irp]

“Kebijakan penundaan ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, agar Bulog bisa fokus melakukan penyerapan panen petani hingga 3 juta ton setara beras dan juga sebagai upaya pemerintah menjaga harga petani selama panen raya yang diperkirakan dari Februari sampai April,” ucap Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

Pihaknya juga ingin meminta kepada para pimpinan daerah dan Satgas Pangan Polri dapat membantu pengawasan upaya penyerapan panen petani oleh pemerintah melalui Bulog. “Selanjutnya pelaksanaan pemberian bantuan pangan beras dan penyaluran SPHP beras kapan kembali digulirkan, akan diputuskan dalam Rakortas Bidang Pangan selanjutnya,” pungkasnya.

[irp]

Adapun program intervensi beras seperti bantuan pangan dan SPHP selama ini telah menjadi instrumen pengendalian inflasi, terutama inflasi volatile food atau inflasi pangan. Terkini, tingkat inflasi volatile food di Januari 2025 secara bulanan berada di 2,95 persen dan secara tahunan di 3,07 persen.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: