DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Ekonomi nasional mengalami perlambatan yang di dilihat dari rendahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Kondisi ini pun mendorong turunnya daya beli masyarakat. Beberapa faktor diduga menjadi penyebab melemahnya perekonomian ini.
Menurut pemaparan, Pengamat Ekonomi Dr. Putu Ngurah Suyatna Yasa, S.E., M.Si, perlemahan ekonomi secara nasional kuat dipengaruhi oleh perang dagang internasional khususnya Amerika dengan China. Kondisi ini membuat kedua negara tersebut menekan import yang berpengaruh terhadap produksi dalam negeri.
Selain itu, menurut Dosen Universitas Warmadewa (Unwar) menyebutkan, perlemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar membuat inflasi pada produk import. “Beberapa produk masih diimpor dari luar. Lemahnya nilai tukar rupiah membuat harga produk impor tinggi,” katanya saat diwawancarai, Selasa (1/4/2025)
Selanjutnya permintaan manufaktur di Indonesia juga merosot akibat perang dagang yang berdampak pada tutupnya banyak perusahaan dan PHK. Kondisi tersebut membuat meningkatnya pengangguran dan daya beli masyarakat menurun. Meningkatkannya pengangguran iniembuat kelas menengah di Indonesia menurun.
“Padahal kelas menengah ini paling banyak melakukan konsumsi. Seharusnya kan makin banyak kelas menengah, konsumsi makin kuat, multi plier efectnya juga makin kuat,” terangnya.
Bahkan menurut Wakil Rektor Bidang SDM, Keuangan dan Operasional Unwar ini, peringkat pendapatan per kapita masyarakat Indonesia saat ini menurun. Dari penghasilan menengah atas yakni USD4.900 per kapita per tahun, telah turun menjadi penghasilan menengah bawah dengan pendapatan USD4.100 per kapita per tahun.
Kondisi perekonomian nasional dan internasional ini, kata Suyatna sangat berpengaruh terhadap Bali yang perekonomiannya mengandalkan pariwisata. Ditambah, kini banyak wisatawan asing di Bali yang memanfaatkan villa, homestay hingga kost elit yang tidak berijin pariwisata sebagai tempat tinggal.
Hal tersebut membuat okupansi atau tingkat hunian kamar hotel menurun dan pendapatan pajak hotel dan restoran (PHR) menurun.
***