Ini Ternyata Pemicu Harga Bitcoin Melonjak ke Rp 1,82 Miliar

ilustrasi Bitcoin/ balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Harga bitcoin kembali mencatatkan sejarah baru. Pada hari Kamis, nilai mata uang kripto ini menyentuh angka US$ 112 ribu, setara dengan Rp 1,82 miliar (dengan kurs Rp 16.300). Lonjakan ini menandai rekor tertinggi sepanjang masa, mengundang perhatian investor dan pengamat pasar keuangan global.
Meski kenaikan harga ini terlihat impresif, para analis menilai laju pertumbuhan bitcoin kali ini cenderung lebih lambat dibandingkan siklus sebelumnya. Apa yang mendorong reli harga ini? Salah satu pemicu utamanya adalah meningkatnya kepemilikan institusional atas aset digital. Banyak perusahaan besar kini mulai mengadopsi bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan mereka, menjadikannya salah satu aset investasi yang kian populer.
Selain itu, meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China turut berkontribusi. Penurunan peringkat utang AS oleh Moody’s juga mendorong investor beralih ke alternatif penyimpanan nilai seperti bitcoin, yang dianggap sebagai “emas digital” di era modern.
“Pergerakan bitcoin dipicu oleh kombinasi momentum positif, optimisme terkait regulasi kripto di AS, dan minat yang terus bertumbuh dari investor institusional,” ujar James Butterfill, Kepala Penelitian CoinShares, sebagaimana dilansir dari CNBC, Jumat (23/5/2025).
Korelasi dengan Pasar Ekuitas dan Tren Investasi
Secara historis, harga bitcoin sering berkorelasi dengan pasar ekuitas, terutama indeks Nasdaq yang didominasi perusahaan teknologi. Namun, pergerakan yang berbeda antara bitcoin dan saham teknologi belakangan ini menunjukkan bahwa investor tengah mencari aset alternatif untuk melindungi nilai kekayaan mereka di tengah ketidakpastian ekonomi.
Data dari Bitcoin Treasuries mengungkapkan bahwa sejak awal tahun, kepemilikan bitcoin oleh perusahaan publik melonjak 31%, mencapai nilai sekitar US$ 349 miliar. Angka ini mewakili 15% dari total pasokan bitcoin yang ada, menegaskan tren adopsi kripto oleh korporasi.
Dukungan Politik dan Regulasi Kripto
Faktor politik juga memainkan peran penting. Presiden AS, Donald Trump, bersama tokoh terkenal di dunia kripto, David Sacks, gencar mendorong agenda pro-kripto di Amerika Serikat. Langkah ini turut mengerek kepercayaan pasar terhadap masa depan bitcoin.
Belum lama ini, Senat AS mengesahkan voting untuk memajukan undang-undang kripto pertama. Rancangan ini diharapkan menjadi kerangka regulasi yang jelas bagi industri mata uang digital. Trump menyatakan optimismenya, mengungkapkan keinginannya agar regulasi tersebut segera sampai di mejanya untuk ditandatangani sebelum Kongres memasuki masa reses pada Agustus mendatang.
Peluang dan Tantangan ke Depan
Lonjakan harga bitcoin ke level Rp 1,82 miliar ini mencerminkan potensi besar investasi kripto, namun juga mengingatkan investor akan volatilitasnya. Dengan dukungan institusional, kebijakan pro-kripto, dan regulasi yang kian jelas, mata uang digital ini tampaknya akan terus menjadi sorotan. Bagi Anda yang tertarik terjun ke dunia mata uang kripto, pastikan untuk memahami risiko dan selalu mengikuti perkembangan terbaru di pasar.
***
