DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Warga Kota Denpasar menghadapi kendala dalam mendapatkan gas LPG 3 kilogram selama dua minggu terakhir. Pasokan yang terbatas membuat harga tabung gas melonjak hingga Rp25.000, lebih tinggi dari harga normal sekitar Rp22.000.
Seorang warga Ubung Kaja, Irene, mengaku sempat kesulitan menemukan stok gas LPG 3 kg beberapa waktu lalu. “Dua minggu lalu, saya cari ke beberapa pangkalan, tapi katanya stok habis,” ujarnya pada Senin (16/6). Kini, pasokan mulai tersedia di warung-warung kecil dan Warung Madura, namun dengan harga yang lebih mahal. “Sekarang sudah ada, tapi harganya Rp25.000 per tabung,” tambahnya.
Keluhan serupa disampaikan Ade Zanji, warga Pemogan. Ia mengatakan telah berkeliling sejak Minggu malam hingga Senin pagi untuk mencari gas LPG 3 kg, tetapi belum berhasil. “Saya sampai hubungi teman di wilayah lain, tetap tidak dapat,” keluhnya.
Pemilik warung di Ubung Kaja, Eka, juga merasakan dampak kelangkaan ini. Ia menyebut pasokan dari distributor sangat terbatas sejak libur panjang peringatan Kenaikan Yesus Kristus dan Idul Adha. “Pengiriman datang sekali, jumlahnya sedikit, dan langsung habis terjual,” ungkapnya. Menurutnya, libur panjang kemungkinan menyebabkan keterlambatan distribusi.
Sementara itu, Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Kadek Andriyani, menyatakan belum menerima laporan resmi terkait kelangkaan gas LPG 3 kg. Ia menjelaskan bahwa pihaknya selalu mengajukan tambahan pasokan (extra dropping) ke Pertamina saat libur nasional atau cuti bersama untuk mencegah kekurangan stok. “Kami sarankan warga membeli di pangkalan resmi untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau,” katanya.
Kondisi ini menunjukkan perlunya koordinasi yang lebih baik dalam distribusi gas LPG 3 kg, terutama menjelang atau setelah libur panjang, agar kebutuhan warga tetap terpenuhi tanpa lonjakan harga.
***