Musim Hujan, Waspada Fenomena Ular Masuk Rumah

ilustrasi ular/ balikonten
Denpasar, Balikonten.com – Sejak seminggu terakhir, intensitas hujan di Bali mulai tinggi. Pada momen ini pula musim ular berkembang biak, yang umumnya ditandai fenomena ular masuk ke pemukiman. Ular akan menyukai rumah-rumah yang lembab, apek dan banyak tumpukan barang.
Itu diakui pawang ular, Astrid, saat ditemui di Denpasar pada Minggu (29/11). “Baru-baru ini sempat viral kobra masuk rumah. Itu dikawasan Negara dan Tabanan, di Tabanan ada di Kecamatan Selemadeg, Penebel, Baturiti dan Marga. Saat ini memang musim ular bertelor dan beranak” ujar Penyuluh Bahasa Bali di Tabanan ini.
Dia menyarankan masyarakat yang tinggal dekat semak, sungai dan sawah untuk mewaspadai kondisi itu. Mulai dari menjaga kebersihan rumah, menghindari tumpukan barang yang menyebabkan bau apek dan amis. Dia menyebutkan ular paling anti dengan aroma harum yang menyengat.
[irp]
Misalnya aroma deterjen untuk mengepel. Menurutnya, upaya ini dapat mencegah ular masuk rumah. Meski terjadi, ada sejumlah tips yang dapat dicoba saat menemukan ular di rumah.
“Jangan panik. Kalau ular masuk rumah, usir dia. Jangan dibunuh, sebab menurut keyakinan Hindu di Bali, ular itu dikeramatkan,” terangnya.
“Tapi kalau sudah terlanjur dibunuh, menurut kepercayaan Hindu di Bali, silakan dipersembahkan sajen berupa segehan untuk mendoakan jiwa ular itu berjalan dengan baik, sekaligus meminta maaf,” sambungnya. Dia menjelaskan, ular sama seperti hewan lainnya yang ingin hidup dan berkembang biak.
Hanya saja, saat ini merupakan musim mereka berkembang biak. Apabila menemukan ular namun tidak tahu cara menangkapnya, dapat menghubungi petugas yang menangani maupun pawang ular berpengalaman. (801)
