Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjomeresmikan gedung baru Pegadaian berkonsepGreen Building
Akan Bangun Patung Jokowi Menangis di Adonara, Lamaholot Bali Gelar Sayembara Desain
Denpasar, Balikonten.com – Banjir bandang dan tanah longsor pada bulan Maret lalu menjadi sejarah baru bagi warga Adonara. Bencana itu tergolong paling luas sepanjang sejarah bencana di pulau itu.
Bencana itu turut dimaknai Warga Lamaholot di Bali. Mereka berencana membangun patung Presiden Jokowi yang sedang menangis di di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Patung itu akan menjadi simbol betapa penting menjaga keseimbangan alam.
Penggagas Posko Bali Peduli Adonara, Rahman Sabon Nama di Denpasar, Minggu (25/04) menjelaskan, monumen ini sekaligus mengenang kedatang Presiden Jokowi di Pulau Adonara.
“Jadi monumen ini ada nilai edukasi bagi kita yang sekarang dan bagi anak cucu kita kelak agar mereka bisa belajar dari monumen ini bahwa di sini pernah terjadi bencana alam yang maha dahsyat,” tuturnya di Denpasar.
Mengenai konsep dan desain patung, pihaknya akan menggelar sayembara. Pada saat pengerjaan akan dilakukan secara gotong royong. Dia memastikan finishing terutama pembuatan patung atau akan libatkan tukang ahli dari Bali.
Koordinator Posko Bali Peduli Adonara, Petrus Seli Tupen menambahkan Lamaholot segera menggalang kerjasama dengan diaspora Flores Timur, khususnya warga Adonara yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri.
“Asal kita mau dan ikhlas, soal dana pembangunannya bisa kita cari, kalau ada sharing anggaran dengan pemda lebih bagus lagi,” sebut pria asal Desa Lamawato, Adonara Timur.
Mengenai bantuan sosial yang dibawa Dodis dan Ipul, Ketua Lamaholot Bali Yosep Boleng merinci, terdata 76 koli barang terdiri dari pakaian layak pakai, kebutuhan perempuan dan anak serta kebutuhan mandi – cuci, sudah diberangkatkan dengan truk dan diperkirakan tiba di Larantuka pada Selasa, 27 April malam.
“Kami bekerja sama dengan Posko Pramuka di Larantuka dan alumni Lamaholot Bali yang sudah ada di Adonara untuk salurkan bantuan ke para korban di tujuh kecamatan di Pulau Adonara dan memverifikasi data anak yatim piatu di lapangan,” kata Yosep Boleng, asal Desa Tobi Tika, Witihama. (801)