Antisipasi Pengumuman BI Rate, Investor Asing Serbu Saham BBRI hingga GOTO
JAKARTA, BALIKONTEN.COM – Selama sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten berada di zona hijau. Pada penutupan perdagangan Selasa (15/7/2025), IHSG naik 0,61% ke level 7.140,47. Total transaksi mencatatkan nilai Rp16,39 triliun dengan volume 23,55 miliar saham dalam 1,75 juta kali transaksi. Sebanyak 268 saham menguat, 320 melemah, dan 214 saham stagnan.
Meski IHSG menunjukkan tren positif, investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp326,14 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, Rp316,03 miliar di pasar reguler dan Rp10,11 miliar di pasar negosiasi serta tunai.
Di tengah dinamika pasar, sejumlah saham menjadi magnet bagi investor asing menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada Rabu (16/7/2025). Berdasarkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 lembaga, delapan di antaranya memperkirakan BI Rate akan tetap di 5,50%, sementara lima lainnya memprediksi penurunan ke 5,25%.
Menjelang pengumuman tersebut, investor asing tercatat memborong saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net foreign buy Rp195,44 miliar, diikuti PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) sebesar Rp159,56 miliar, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) senilai Rp102,11 miliar.
Berikut daftar 10 saham dengan net foreign buy terbesar menjelang pengumuman BI Rate, mengutip data Stockbit:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) – Rp195,44 miliar
PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) – Rp159,56 miliar
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) – Rp102,11 miliar
-
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) – Rp44,88 miliar
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) – Rp33,22 miliar
PT Sinergi Inti Andalan Tbk. (INET) – Rp28,34 miliar
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) – Rp28,04 miliar
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) – Rp25,55 miliar
PT United Tractors Tbk. (UNTR) – Rp23,42 miliar
-
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) – Rp21,45 miliar
Tren investasi ini mencerminkan antusiasme pasar terhadap saham-saham unggulan di tengah ketidakpastian suku bunga, yang dapat memengaruhi strategi investor ke depan.
***