15/10/2025

Apa Perbedaan Sugihan Jawa dan Sugihan Bali? Rangkaian Galungan dan Kuningan

Perbedaan Mendasar Sugihan Jawa dan Sugihan Bali, Rangkaian Galungan - Kuningan

ilustrasi gambar canang oleh Sue/ flickr/ Balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Bali, Pulau Dewata yang kaya akan tradisi budaya, memiliki beragam upacara suci yang dilaksanakan secara turun-temurun. Di antaranya, Sugihan Jawa dan Sugihan Bali menempati posisi penting sebagai tradisi penyucian menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Sugihan Jawa dan Sugihan Bali merupakan dua tradisi penyucian dalam budaya Hindu Bali yang memiliki makna dan tujuan berbeda, meskipun keduanya berasal dari kata “Sugi” yang berarti membersihkan. Tradisi ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, yang memiliki peran penting dalam menjaga kesucian spiritual dan lingkungan.

Makna Sugihan Jawa

Sugihan Jawa berasal dari kata “Sugi” (membersihkan) dan “Jawa” (luar). Menurut Lontar Sundarigama, Sugihan Jawa disebut sebagai pasucian Dewa Kalinggania Pamrastista Bhatara Kabeh, yaitu upacara penyucian seluruh dewa atau bhatara. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan buana agung (makrokosmos) atau alam semesta. Pelaksanaannya mencakup pembersihan tempat-tempat suci seperti pura, merajan (tempat pemujaan keluarga), serta lingkungan sekitar seperti rumah dan peralatan upacara.

Makna Sugihan Bali

Sugihan Bali juga berasal dari kata “Sugi” (membersihkan) dan “Bali” (kekuatan di dalam diri). Istilah ini memiliki akar dari bahasa Sanskerta. Sugihan Bali adalah upacara untuk menyucikan buana alit (mikrokosmos), yaitu manusia, baik secara sekala (lahiriah) maupun niskala (batiniah). Tujuannya adalah memurnikan jiwa dari perbuatan tercela yang mengotori lahir dan batin.

Waktu Pelaksanaan Sugihan Jawa dan Sugihan Bali

Kedua tradisi ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan, yang dimulai dari Saniscara Kliwon Wuku Wariga atau Tumpek Wariga (25 hari sebelum Galungan). Berikut waktu pelaksanaannya:

  • Sugihan Jawa: Dilaksanakan pada Kamis Wage Wuku Sungsang, dengan fokus pada penyucian makrokosmos seperti tempat suci dan lingkungan.
  • Sugihan Bali: Dilaksanakan pada Jumat Kliwon Wuku Sungsang, sehari setelah Sugihan Jawa, dengan fokus pada penyucian jiwa manusia.

Perbedaan Sugihan Jawa dan Sugihan Bali

Sugihan Jawa dan Sugihan Bali memiliki perbedaan utama sebagai berikut:

  1. Objek Penyucian:
    • Sugihan Jawa: Sugihan Jawa berfokus pada penyucian buana agung atau makrokosmos, yang mencakup alam semesta dan segala elemen fisik di dalamnya. Upacara ini melibatkan pembersihan tempat-tempat suci seperti pura dan merajan, serta lingkungan sekitar seperti rumah dan peralatan upacara. Tujuannya adalah untuk memastikan kesucian lingkungan sebagai wadah kehidupan, sehingga tercipta harmoni antara manusia dan alam. Kegiatan ini mencerminkan tanggung jawab masyarakat Bali dalam menjaga keseimbangan kosmos melalui tindakan nyata seperti membersihkan dan mempersembahkan sesaji.
    • Sugihan Bali: Sebaliknya, Sugihan Bali berfokus pada penyucian buana alit atau mikrokosmos, yaitu manusia sebagai individu. Upacara ini menekankan pemurnian lahir dan batin dari noda spiritual yang disebabkan oleh perbuatan tercela. Melalui doa, meditasi, dan refleksi diri, Sugihan Bali bertujuan untuk memurnikan jiwa agar terbebas dari pengaruh negatif, sehingga manusia dapat mencapai keseimbangan spiritual dan moral. Tradisi ini menekankan pentingnya introspeksi dan perbaikan diri dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Waktu Pelaksanaan:
    • Sugihan JawaKamis Wage Wuku Sungsang.
    • Sugihan BaliJumat Kliwon Wuku Sungsang.

Sugihan Jawa dan Sugihan Bali adalah tradisi penyucian dalam budaya Hindu Bali yang saling melengkapi. Sugihan Jawa berfokus pada penyucian alam semesta (buana agung), sedangkan Sugihan Bali pada penyucian diri manusia (buana alit).

Perbedaan utama terletak pada objek yang disucikan dan waktu pelaksanaannya. Kedua tradisi ini mencerminkan nilai spiritual Hindu Bali dalam menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan, serta menjadi bagian integral dari perayaan Galungan dan Kuningan.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!