12/09/2025

Begini Ramalan Kelahiran Buda Umanis Dukut, Wataknya Jujur dan Berjiwa Sosial Tinggi

hari baik atau dewasa ayu menyapih anak selama tahun 2024

ilustrasi bayi bersama ibu yang hendak disapih/ Pexels/ Balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Mereka yang lahir pada Buda Manis Wuku Dukut dikatakan sebagai sosok yang berjiwa sosial tinggi.  Buda Umanis Dukut, sebuah pertemuan unik antara Sapta Wara (Rabu), Panca Wara (Umanis), dan wuku (Dukut). Bagi masyarakat Bali, kelahiran pada hari ini bukan sekadar tanggal, melainkan cerminan watak, nasib, dan perjalanan hidup seseorang.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang makna kelahiran Buda Umanis Dukut, karakteristiknya, serta bagaimana tradisi ini tetap relevan di era modern, dengan merujuk pada sumber-sumber terpercaya seperti kalenderbali.org.

Apa Itu Buda Umanis Dukut?

Dalam sistem kalender Bali, waktu dihitung berdasarkan perpaduan Wewaran (penamaan hari), Wuku (siklus 30 minggu), dan elemen lain seperti Lintang (bintang) serta Purnama-Tilem (fase bulan). Buda Umanis Dukut merujuk pada hari Rabu (Buda) yang bertepatan dengan Panca Wara Umanis dan Wuku Dukut. Hari ini dianggap istimewa karena menandai otonan—upacara kelahiran yang dirayakan setiap enam bulan menurut kalender Bali, bukan berdasarkan tanggal Gregorian. Otonan adalah momen refleksi spiritual, di mana seseorang menghormati kelahirannya dengan doa dan persembahan untuk bersyukur serta memohon petunjuk hidup.

Menurut perhitungan urip (nilai numerik hari dalam kalender Bali), Rabu memiliki urip 7, sedangkan Umanis bernilai 5, sehingga totalnya 12. Angka ini dipercaya memengaruhi nasib dan karakter seseorang yang lahir pada hari ini. Selain itu, Wuku Dukut dikaitkan dengan Dewa Baruna, dewa laut yang melambangkan kebijaksanaan dan kewaspadaan. Kombinasi ini menciptakan karakter unik yang patut kita eksplorasi.

Karakter dan Watak Kelahiran Buda Umanis Dukut

Orang yang lahir pada Buda Umanis Dukut sering digambarkan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mereka dikenal sebagai pribadi yang dermawan, penyayang, dan ikhlas dalam berbagi, sebagaimana disebutkan dalam laporan detikBali (12 Oktober 2022). Watak mereka lemah lembut, sopan santun, dan bijaksana, menjadikan mereka sosok yang mudah disukai. Mereka pandai menyelesaikan masalah, sering menjadi penutup dalam diskusi, dan memiliki kemampuan untuk menarik perhatian banyak orang, baik pria maupun wanita.

Namun, seperti koin dengan dua sisi, kelahiran Buda Umanis Dukut juga memiliki kelemahan. Mereka cenderung suka mencampuri urusan orang lain, yang kadang-kadang membuat mereka terjebak dalam konflik yang tidak perlu. Selain itu, mereka sering mengalami kebimbangan dan kesedihan, serta mudah putus asa jika menghadapi kegagalan. Meski begitu, sifat adil dan setia pada teman membuat mereka tetap dihormati di lingkungan sosial.

Menurut kalenderbali.org, karakter ini juga dipengaruhi oleh Lintang Tangis, yang menandakan seseorang dengan budi pekerti baik, tetapi cenderung perfeksionis dan sering mengoreksi kesalahan orang lain. Dalam kehidupan keluarga, mereka dikenal cekatan bekerja, meskipun ada kecenderungan untuk memiliki sedikit keturunan.

Nasib dan Perjalanan Hidup

Berdasarkan ramalan Pal Sri Sedana yang dikutip dari bali.tribunnews.com, orang yang lahir pada Buda Umanis Dukut memiliki jatah umur sekitar 72 tahun, dihitung dari total urip 12. Perjalanan hidup mereka mengalami pasang surut. Masa-masa puncak kebahagiaan sering terjadi antara usia 55 hingga 66 tahun, di mana kehidupan mereka cenderung stabil dan sukses. Namun, tantangan bisa muncul di usia 67 hingga 72 tahun, berupa kesulitan atau penderitaan. Tentu saja, ramalan ini tidak mutlak, karena setiap individu memiliki tulis gidat (takdir) yang unik.

Dalam hal jodoh, Lontar Tri Pramana menyebutkan bahwa pasangan yang lahir pada Buda Umanis Dukut (dengan urip 18) cocok dengan seseorang yang lahir pada hari seperti Sukra Paing Matal (urip 21). Pasangan ini diprediksi akan mengalami suka dan duka, tetapi akhirnya menemukan kebahagiaan bersama.

Makna Otonan dan Relevansinya di Era Modern

Otonan bukan sekadar tradisi, tetapi juga pengingat akan identitas dan hubungan spiritual dengan alam semesta. Dalam budaya Bali, otonan dirayakan dengan upacara sederhana seperti persembahan canang sari, sesajen, dan doa di sanggah (tempat suci keluarga). Bagi mereka yang lahir pada Buda Umanis Dukut, hari ini adalah waktu untuk merenungkan perjalanan hidup, memperbaiki diri, dan memperkuat ikatan dengan keluarga serta komunitas.

Di era modern, tradisi ini tetap relevan karena mengajarkan keseimbangan antara kehidupan material dan spiritual. Meskipun tantangan zaman seperti urbanisasi dan globalisasi bisa menggeser nilai-nilai tradisional, banyak masyarakat Bali, terutama di desa-desa, masih memegang teguh otonan sebagai wujud syukur dan introspeksi. Bahkan, generasi muda mulai memadukan tradisi ini dengan gaya hidup modern, seperti mengunggah momen otonan di media sosial untuk memperkenalkan budaya Bali ke dunia.

Mengapa Buda Umanis Dukut Istimewa?

Kelahiran Buda Umanis Dukut mencerminkan harmoni antara kebijaksanaan, kepekaan sosial, dan tantangan pribadi. Sifat-sifat positif seperti dermawan, sopan, dan pandai memecahkan masalah menjadikan mereka sosok yang berpengaruh di lingkungannya. Namun, kelemahan seperti kecenderungan untuk mencampuri urusan orang lain atau cepat putus asa mengingatkan bahwa setiap individu perlu terus belajar dan berkembang.

Bagi Anda yang lahir pada hari ini, Buda Umanis Dukut adalah pengingat untuk memanfaatkan kelebihan Anda—seperti jiwa sosial dan kemampuan memecahkan masalah—sambil tetap waspada terhadap tantangan emosional. Tradisi otonan juga menjadi kesempatan untuk memperkuat ikatan dengan budaya Bali, yang kaya akan makna dan kebijaksanaan.

Penutup: Merayakan Identitas Bali

Kelahiran Buda Umanis Dukut bukan hanya soal tanggal lahir, tetapi juga cerminan karakter, nasib, dan hubungan dengan alam semesta. Dengan memahami makna hari ini, kita bisa lebih menghargai kearifan lokal Bali yang telah bertahan selama berabad-abad. Baik Anda merayakan otonan dengan upacara tradisional atau sekadar merenungkan perjalanan hidup, Buda Umanis Dukut adalah momen untuk mensyukuri kehidupan dan terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri sendiri.  

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!