BEI: Tarif Impor 32% Trump Minim Pengaruh ke Pasar Modal Indonesia
Tarif Impor 32% Trump Minim Pengaruh ke Pasar Modal Indonesia/ pixabay/ balikonten
JAKARTA, BALIKONTEN.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan bahwa kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tidak memberikan dampak signifikan terhadap emiten yang terdaftar di bursa. Hal ini disampaikan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, berdasarkan hasil survei internal yang dilakukan pihaknya.
“Dampak tarif impor sangat bergantung pada seberapa besar kontribusi produk atau barang yang terkena kebijakan tersebut terhadap kinerja emiten. Berdasarkan survei kami, sejauh ini dampaknya relatif kecil,” jelas Nyoman saat berbincang dengan awak media di Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Terkait aktivitas penghimpunan dana, BEI tetap optimistis bahwa banyak perusahaan akan melangsungkan penawaran umum perdana (IPO) hingga akhir tahun ini. Mengacu pada tren dua tahun sebelumnya, BEI memperkirakan sekitar 45 hingga 47 perusahaan akan mengajukan dokumen pencatatan dengan menggunakan laporan keuangan per Juni. Saat ini, sejumlah calon emiten tengah menyelesaikan laporan keuangan semester pertama untuk diserahkan ke BEI.
“Biasanya, di bulan Juli ini, perusahaan-perusahaan sedang finalisasi laporan keuangan Juni. Proses ini membutuhkan waktu sebelum dokumen resmi disubmit ke bursa,” tambah Nyoman.
Ia juga menjelaskan bahwa perubahan dalam daftar calon emiten merupakan hal wajar, mengingat adanya pembaruan data atau kebutuhan tambahan waktu untuk melengkapi dokumen. BEI terus memantau perkembangan ini untuk memastikan kelancaran proses pencatatan saham.
Pekan Sibuk IPO di BEI
Pekan ini, BEI disibukkan dengan gelaran IPO dari sejumlah perusahaan. Nyoman menyebutkan bahwa BEI menargetkan delapan emiten baru akan resmi tercatat di bursa dalam waktu dekat. Berdasarkan platform e-IPO, dua perusahaan telah melantai pada hari ini, yakni PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) dan PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT).
Besok, giliran PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) yang dijadwalkan melaksanakan IPO. Sementara itu, empat emiten lainnya, yaitu PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), PT Diastika Bioekindo Tbk (CHEK), dan PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), masih dalam antrean untuk resmi tercatat di BEI.
Dengan aktivitas yang cukup padat ini, BEI terus berupaya memfasilitasi perusahaan-perusahaan yang ingin go public, sekaligus menjaga stabilitas pasar modal Indonesia di tengah dinamika ekonomi global, termasuk kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat.
***