DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Kinerja Bank BPD Bali pada tahun 2022 membuahkan hasil yang memuaskan.
Hal itu tidak lepas dari inovasi yang dilakukan Bank BPD Bali, di antaranya melakukan transformasi ke arah digital.
Digitalisasi mengantarkan pertumbuhan dana pihak ketiga yang cukup signifikan, yaitu sebesar 13,16%, dari Rp23,38 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp26,45 triliun pada tahun 2022, dengan pencapaian rasio CASA sebesar 61,20%.
Dirut Bank BPD Bali, Nyoman Sudharma dalam gathering bersama wartawan belum lama ini di Denpasar menjelaskan, peningkatan tersebut karena kepercayaan masyarakat Bali yang loyal dengan keamanan penempatan dana di Bank dalam bentuk tabungan.
“Selain itu, Bank juga konsisten meningkatkan kemampuan dalam memperoleh dana selain Dana Pemerintah atau Dana Non Pemerintah/Swasta terutama Dana Retail yang memiliki karakteristik “dana murah” dan “berisiko rendah” dari segi konsentrasi yang mampu meminimalkan kewajiban serta mempertahankan keberlangsungan perolehan laba Bank,” ungkapnya kepada awak media.
Sampai dengan Desember 2022, Bank BPD Bali berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp604 milyar, atau tumbuh 9,90% dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp549 milyar.
Sementara, dilihat dari sisi aset, Bank BPD Bali telah menembus angka Rp32,10 triliun, atau tumbuh 11,24% dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp28,90 triliun.
Pertumbuhan aset yang cukup signifikan ini didorong oleh penyaluran kredit sebesar Rp20,06 triliun pada Desember 2022, atau tumbuh sebesar 1,35% dari Rp19,80 triliun pada Desember 2021. (red)
