Buda Cemeng Langkir, Pemujaan Kepada Sang Hyang Sri Nini
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Buda Wage langkir merupakan rainan yang datang setiap 6 bulan sekali.
Rahinan Buda Wage Langkir ini datang berdasarkan pertemuan antara Saptawara Buda, pancawara Wage dan Wuku Langkir.
Ketika Buda Wage Langkir, sebagian besar umat Hindu akan melaksanakan persembahyangan.
Umat akan memberikan persembahan yang ditujukan kepada Sang Hyang Sri Nini, Dewa Sadhana.
Umat menghaturkan banten ditempat menyimpan harta benda. Pada Buda Wage Langkir ini juga tidak baik digunakan untuk membayar hutang atau sejenisnya.
Sedangkan ketika Buda Wage Langkir ini umat memuja Bhatara Rambut Sedana. Pelaksanaaan pesembahyangan dilakukan di sanggah merajan, pera kahyangan tiga, pura kahyangan jagat dan tentunya untuk umat yang memiliki usaha atau bisnis melakukan persembahyang di tempat usaha.
Terkait Buda Wage Langkir, Lontar Sundarigama menyebutkan sebagai berikut:
Buda waga, ngaraning Buda Cemeng, kalingania adnyana suksema pegating indria, betari manik galih sira mayoga, nurunaken Sang Hyang Ongkara mertha ring sanggar, muang ring luwuring aturu, astawakna ring seri nini kunang duluring diana semadi ring latri kala.
Buda Wage yang juga disebut Buda Wage Cemeng adalah wujud dari hakekat kesucian pikiran.
Hilangkan sifat kehawa nafsuan adalah yoga dari Bhatari manik Galih dengan cara menurunkan Sang Hyang Omkara Amrta di luar ruang lingkup dunia skala.
Sarana yang digunakan berupa canang wangi-wangi dan pemujaan dilakukan di sanggar dan juga di atas tempat tidur. ***