Seputar Bali

Buda Cemeng Warigadean, Dewasa Ayu dan Penjelasan Menurut Lontar

berdasarkan lontar sundarigama, inilah penjelasan tentang buda wage (cemeng) warigadean

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Hari ini umat Hindu melaksaakan rahinan Buda Cemeng Warigadean, sebagaimana diketahui bahwa ini masih menjadi rangkaian dari pelaksanaan Galungan Kuningan.

Pertemuan antara Saptawara Buda, Pancawara Wage dan Wuku Warigadean ini juga dikenal dengan sebutan Buda Wage Warigadean. Dalam lontar Sundarigama juga disebutkan tentang rahinan ini. Ketika rahinan ini tiba, umat bisa melakukan renunngan suci dan menghilangkan segala kehawanafsuan.

Terkait rahinan Buda Cemeng Warigadean dalam lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut ini:

BACA JUGA:  Bule Menari Dengan Pose Tidak Pantas di Pura Pengubengan Besakih Ditangkap

Buda Wage, ngaraning Buda Cemeng, kalingania adnyana suksma pegating indria, Betari Manik Galih sira mayoga, nurunaken Sang Hyang Ongkara mertha ring sanggar, muang ring luwuring aturu, astawakna ring seri nini kunang duluring diana semadi ring latri kala.

Buda Wage juga dikenal dengan Buda Cemeng ini diharapkan untuk melaksnaakan penyucian pikiran dengan cara menghilangkan sifat hawa nafsu.

BACA JUGA:  Dewasa Ayu Sedekah Selama Bulan Juli 2024, Hanya Ada 2 Saja

Itulah yoga dari Bhatari Manik Galih, dengan jalan menurunkan Sang Hyang Omkara Amerta atau inti hakekat kehidupan, ke dalam dunia skala atau dunia manusia.

Disebutkan pula untuk sarana upakara dalam melaksanakan Buda Cemeng Warigadean adalah wangi-wangian. Serta dilakukan pemujaan kepada Sang Hyang Sri. Itulah penjelasan dan saranan upacara untuk melaksanakan Buda Cemeng Warigadean.

BACA JUGA:  9 Pura Kahyangan Jagat di Bali Penjaga Arah Mata Angin, Apa Saja?

Rainan ini juga dikenal dengan Buda Cemeng Warigadian. Umat Hindu melaksanakan persembahyangan mulai dari rumah hingga pura kahyangan jagat.

Saat Buda Wage Warigadean juga hari baik untuk melaksanakan renungan suci dan yoga samadhi.

Tentunya untuk sarana ini menyesuaikan dengan desa kala patra dan kemampuan umat.

Ala Ayuning Dewasa, 4 September 2024

Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan.

Kala Tumpar. Tidak baik untuk dewasa ayu karena mengandung unsur kecewa.

BACA JUGA:  DISKOPUKMP Badung Gelar "Badung UMKM Week 2024 Batch I"

Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.

Rangda Tiga. Tidak baik melakukan upacara pawiwahan.

Pararasan: Aras Tuding, Pancasuda: Satria Wibawa, Ekajalaresi: Luwih Bagia, Pratiti: Bhawa.

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: