DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Buda Kliwon Ugu merupakan rahinan umat Hindu yang datang bredasarkan pertemuan antara Pancarawara Kliwon dengan Saptawara Buda serta Wuku Ugu.
Rahinan ini datang setiap 210 hari sekali berdasarkan perihtungan kalender Bali. Disaat ini, umat Hindu dibeberapa tempat ada yang melaksanakan pujawali atau odalan.
Namun pada umumnya akan melaksanakan persembahyangan seperti biasanya. Terkait rainan ini, lontar Sundarigama menyebutkan sebagai berikut:
Buda Kliwon pasucian Sang Hyang Ayu, kalingania astiti Hyang Mami Nirmala, prakertinia canang yasa wangi-wangi, kembang payas, ring luuring aturu, muang ring sanggar.
Buda Kliwon merupakan hari pesucian Sang Hyang Ayu, yakni ngastuti Hyang Nirmala Jati.
Buda Kliwon Ugu merupakan waktu penyucian Sang Hyang Ayu yang tiada lain adalah Sang Hyang Nirmala Jati. Banten yang digunakan berupa canang sari dadn wangi-wangi dan juga menghaturkan kembang payas di atas tempat tidur dan di sanggah.
Melaksanakan rahinan Buda Kliwon dilakukan pemujaan guna memohon keselamatan pada Tri mandala.
Ini juga tertuang pada lontar sebagai berikut:
Laksanania angesti kayowananing tri mandala pakenan ia tunggal ayuning sarira kapertama, kaping ruania ayuning sang sanak sarwaning numadi, katigania ayuning praja mandala.
Tujuan yang utama untuk keselamatan diri sendiri kemudian keluarga dan keturunan serta tak terlewatkan untuk keselamatan semesta beserta isinya.
Itulah informasi singkat tentang Buda Kliwon Ugu yang perlu diketahui oleh umat Hindu. ***