18/11/2025

Buda Kliwon Ugu: Makna dan Tradisi Hari Suci Umat Hindu

jangan lakukan ini ketika soma ribek

umat Hindu tengah melaksanakan persembahyangan/ Balikonten/ Diz_Daily

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Hari ini umat Hindu melaksanakan rahinan Buda Kliwon Ugu, tidak seperti rahinan Purnama, Tilem atau Kajeng Kliwon yang dilaksanakan oleh hampir sebagian besar umat.

Buda Kliwon Ugu merupakan hari suci umat Hindu yang memiliki makna mendalam, ditentukan oleh perhitungan kalender Bali berdasarkan pertemuan Pancawara Kliwon, Saptawara Buda, dan Wuku Ugu.

Hari suci ini dirayakan setiap 210 hari sekali, menjadi momen penting bagi umat Hindu untuk melaksanakan ritual keagamaan yang khusyuk

Pada hari ini, umat Hindu di berbagai wilayah biasanya melaksanakan persembahyangan sebagai bentuk pemujaan. Beberapa tempat juga menggelar upacara pujawali atau odalan untuk memperingati hari suci ini.

Menurut lontar Sundarigama, Buda Kliwon Ugu adalah waktu untuk memuliakan Sang Hyang Ayu, yang juga dikenal sebagai Sang Hyang Nirmala Jati.

Persembahan yang dihaturkan meliputi canang sari, wangi-wangi, dan kembang payas yang diletakkan di tempat tidur serta sanggah.

Ritual pada Buda Kliwon Ugu bertujuan untuk penyucian dan memohon keselamatan di Tri Mandala, yaitu diri sendiri, keluarga, serta alam semesta beserta isinya. Lontar Sundarigama menyebutkan:

Laksanania angesti kayowananing tri mandala pakenan ia tunggal ayuning sarira kapertama, kaping ruania ayuning sang sanak sarwaning numadi, katigania ayuning praja mandala.

Artinya, fokus utama pemujaan adalah keselamatan diri sendiri, diikuti oleh kesejahteraan keluarga dan keturunan, serta harmoni bagi alam semesta.

Hari suci ini menjadi pengingat bagi umat Hindu untuk menjaga keseimbangan spiritual dan hubungan dengan Sang Pencipta. Dengan melaksanakan persembahyangan dan menghaturkan banten sesuai tradisi, umat Hindu berupaya memperkuat nilai-nilai kesucian dan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari.

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE