DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Hotma Parapatuan Daniel Sitompul, yang lebih dikenal dengan nama Hotma Sitompul, adalah sosok pengacara ternama asal Tanah Karo, Sumatera Utara. Lahir pada 30 November 1956, ia meniti karier hukumnya dengan penuh dedikasi setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Nama Hotma tidak hanya dikenal di dunia hukum, tetapi juga karena ikatan keluarganya sebagai ayah tiri Bams, mantan vokalis grup Samson, serta hubungan kekerabatan dengan pengacara lain, Ruhut Sitompul. Sayangnya, Hotma menghembuskan napas terakhir pada 16 April 2025 di ICU RSCM Kencana, Jakarta, meninggalkan warisan besar di bidang hukum.
Perjuangan untuk Keadilan Masyarakat Marginal
Karier Hotma di dunia hukum dimulai saat ia bergabung dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di bawah pimpinan pengacara legendaris Adnan Buyung Nasution. Pengalaman ini membentuk visinya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat yang kurang mampu. Pada 2002, ia mendirikan LBH Mawar Saron, sebuah lembaga yang fokus memberikan bantuan hukum gratis kepada masyarakat miskin, lemah, dan tidak memahami hukum. LBH Mawar Saron kini telah memiliki cabang di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Batam, Surakarta, dan Semarang, menjadi bukti komitmen Hotma terhadap keadilan sosial. Selain itu, ia juga mendirikan firma hukumnya sendiri, Hotma Sitompoel & Associates, yang semakin memperkuat reputasinya sebagai pengacara ulung.
Sorotan Publik dan Pernyataan Kontroversial
Nama Hotma kembali mencuri perhatian publik setelah tampil di kanal YouTube Rans Entertainment milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Dalam wawancara tersebut, ia dengan lugas menyatakan bahwa dirinya tidak pernah memiliki deposito sepanjang hidupnya. Pernyataan ini langsung memicu berbagai tanggapan dari netizen hingga tokoh publik, menambah warna pada perjalanan kariernya yang penuh dinamika.
Deretan Kasus Besar yang Ditangani
Hotma Sitompul dikenal karena keberaniannya menangani kasus-kasus besar yang mengguncang publik. Salah satu yang paling mencolok adalah kasus pembunuhan gadis cilik di Bali pada 2015. Dalam kasus ini, Hotma menjadi kuasa hukum Magriet, berhadapan dengan Hotman Paris yang mewakili pembantu rumah tangga korban bernama Agus. Kasus ini menjadi sorotan nasional karena kompleksitasnya dan dampak emosionalnya bagi masyarakat.
Selain itu, pada 2013, Hotma dipercaya menjadi pengacara Raffi Ahmad dalam kasus narkoba yang menghebohkan. Pada 2019, ia juga menangani sengketa perdata yang melibatkan Baim Wong dengan QQ Production milik Astrid. Salah satu momen puncak kariernya terjadi pada 2022, ketika Hotma mengambil alih peran sebagai pengacara Rizky Billar dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melibatkan Lesty Kejora. Dalam kasus ini, ia menggantikan sepupunya, Adek Erfil Manurung, dan berhasil menarik perhatian publik dengan pendekatan hukumnya yang tajam.
Warisan Hotma Sitompul
Hotma Sitompul bukan sekadar pengacara, tetapi juga simbol perjuangan untuk keadilan bagi mereka yang terpinggirkan. Melalui LBH Mawar Saron dan firma hukumnya, ia telah membantu ribuan orang mendapatkan hak hukum mereka. Meski kini telah tiada, dedikasi Hotma dalam membela masyarakat miskin dan memperjuangkan keadilan akan terus dikenang sebagai inspirasi bagi generasi mendatang.
***
