08/08/2025

Dewasa Ayu Jumat, 9 Mei 2025 Baik untuk Menanam Hindari Melakukan Kegiatan Penting

Pawukon dan Wuku dalam Kalender Bali

Pawukon dan Wuku dalam Kalender Bali/ balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Dalam budaya Bali, pemilihan hari baik atau dewasa ayu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Masyarakat Bali mempercayai bahwa setiap aktivitas penting, mulai dari upacara keagamaan, bercocok tanam, hingga memulai usaha, harus dilakukan pada waktu yang tepat sesuai dengan perhitungan ala dewasa. Perhitungan ini merujuk pada kombinasi hari, pasaran, dan berbagai elemen astrologi Bali seperti pararasan, pancasuda, ekajalaresi, dan pratiti. Artikel ini mengulas beberapa hari baik dan hari yang perlu dihindari berdasarkan ala dewasa, serta makna budaya di baliknya.

Hari Baik untuk Berbagai Aktivitas

  1. Amerta Dewata dan Amerta Gati
    Amerta Dewata dianggap sebagai hari yang sangat baik untuk semua jenis upacara keagamaan, baik manusa yadnya (upacara siklus hidup manusia) maupun dewa yadnya (upacara untuk para dewa). Hari ini memiliki alahing dewasa 2, menandakan kualitasnya yang tinggi. Sementara itu, Amerta Gati cocok untuk memulai usaha baru atau kegiatan pertanian seperti bercocok tanam. Hari ini membawa energi positif untuk langkah awal yang produktif.

  2. Banyu Milir
    Dengan alahing dewasa 3, Banyu Milir adalah hari ideal untuk kegiatan yang berkaitan dengan air, seperti membuat sumur, kolam, atau saluran irigasi. Hari ini juga baik untuk ngirisin, yaitu menyadap nira dari pohon kelapa, sebuah tradisi yang masih lestari di pedesaan Bali.

  3. Kala Jangkut dan Srigati
    Kala Jangkut (alahing dewasa 4) mendukung pembuatan alat-alat seperti pencar, jaring, atau senjata, yang sering digunakan dalam kegiatan pertanian atau perburuan tradisional. Di sisi lain, Srigati dan Srigati Turun adalah hari yang baik untuk urusan pertanian, khususnya menyimpan atau menurunkan padi dari lumbung, menanam padi, hingga memulai perdagangan. Srigati Turun juga cocok untuk menanam kelapa atau menggelar upacara di lumbung.

  4. Taliwangke
    Hari ini, dengan alahing dewasa 3, dianjurkan untuk memasang tali penghambat di sawah atau kebun, memperbaiki pagar, atau membuat tali pengikat untuk benda mati seperti tumpukan padi. Namun, Taliwangke tidak disarankan untuk memulai pekerjaan yang berkaitan dengan benang tenun atau tali ternak.

Hari yang Perlu Dihindari

Tidak semua hari dianggap baik untuk aktivitas tertentu. Berikut beberapa hari yang sebaiknya dihindari sesuai ala dewasa:

  1. Kala Sor
    Dengan alahing dewasa 3, Kala Sor tidak cocok untuk pekerjaan yang berhubungan dengan tanah, seperti membajak sawah, bercocok tanam, atau membuat terowongan. Masyarakat Bali percaya bahwa aktivitas ini pada hari tersebut dapat mengundang kegagalan atau gangguan.

  2. Kala Temah dan Uncal Balung
    Kala Temah (alahing dewasa 3) dianggap tidak mendukung kegiatan yang membutuhkan energi positif (dewasa ayu). Sementara itu, Uncal Balung (juga alahing dewasa 3) adalah hari yang sebaiknya dihindari untuk semua pekerjaan penting, karena dipercaya membawa energi negatif yang dapat menghambat keberhasilan.

Elemen Astrologi dalam Ala Dewasa

Perhitungan ala dewasa tidak hanya berdasarkan hari, tetapi juga elemen astrologi seperti pararasan, pancasuda, ekajalaresi, dan pratiti. Misalnya, kombinasi Aras Tuding sebagai pararasan, Satria Wirang sebagai pancasuda, Buat Astawa sebagai ekajalaresi, dan Tresna sebagai pratiti memberikan karakteristik khusus pada hari tersebut. Satria Wirang menandakan keberanian dan semangat, sementara Tresna membawa nuansa kasih sayang, yang dapat memengaruhi jenis kegiatan yang dianjurkan.

Makna Budaya dan Relevansi Masa Kini

Tradisi ala dewasa mencerminkan kearifan lokal masyarakat Bali dalam menyelaraskan kehidupan dengan alam dan kosmos. Pemilihan hari baik bukan sekadar ritual, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap keseimbangan alam dan spiritual. Di era modern, tradisi ini tetap relevan, terutama di kalangan petani, pedagang, dan mereka yang menggelar upacara adat. Bahkan, banyak generasi muda Bali kini memadukan ala dewasa dengan teknologi, seperti aplikasi kalender Bali digital, untuk merencanakan kegiatan mereka.

Penutup

Memahami hari baik dan hari yang perlu dihindari menurut ala dewasa adalah bagian dari warisan budaya Bali yang kaya. Dengan memperhatikan panduan seperti Amerta Dewata, Srigati, atau menghindari hari seperti Kala Sor dan Uncal Balung, masyarakat Bali dapat menjalankan aktivitas dengan keyakinan akan keberhasilan dan harmoni. Tradisi ini tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga mengajarkan pentingnya hidup selaras dengan alam dan waktu.

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!