UMKM

Dorong Ekonomi Inklusif, Kementerian BUMN Latih UMKM Bali Naik Kelas

Dorong Ekonomi Inklusif, Kementerian BUMN Latih UMKM Bali Naik Kelas

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dengan membekali pelaku UMKM di Bali lewat pelatihan bertajuk UMKM Naik Kelas. Program ini menjadi langkah konkret untuk meningkatkan daya saing sekaligus memperkuat fondasi bisnis lokal agar mampu bertahan dan berkembang di tengah tantangan zaman.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. Menurut Arya, pelatihan dan pendampingan adalah kunci strategis untuk mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melaju ke level yang lebih tinggi.

“Melalui platform Naksir UMKM, kami berhasil menghimpun data penting tentang potensi, kendala, dan kebutuhan pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Data inilah yang menjadi fondasi utama dalam merancang pelatihan yang tepat sasaran,” ujarnya di sela acara yang berlangsung di Gedung Wisti Sabha, Badung, Rabu, 21 Mei 2025.

Aplikasi Naksir UMKM mengelompokkan UMKM ke dalam empat level kematangan bisnis, dari kelas 1 hingga kelas 4. Dengan sistem ini, pendekatan pelatihan dapat disesuaikan dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing pelaku usaha.

Senada dengan Arya, Kepala Biro Humas dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN, Rachman Ferry, menekankan pentingnya transformasi UMKM yang berkelanjutan.

“Dari ribuan UMKM yang telah kami dampingi, terlihat bahwa metode pelatihan berbasis level sangat efektif. Saat ini kami fokus mendampingi UMKM yang berada di level 2 ke 3, di mana tantangannya mencakup pengembangan skala bisnis dan ekspansi pasar,” jelas Ferry.

Pelatihan diikuti oleh 137 pelaku usaha binaan Rumah BUMN dan 21 fasilitator serta PIC UMKM BUMN. Kurikulum dirancang secara komprehensif, mencakup berbagai aspek penting seperti Sertifikasi Halal oleh Lembaga Pemeriksa Halal PT Surveyor Indonesia, sertifikasi BPOM dari Balai Besar POM Denpasar, serta pengelolaan keuangan oleh ahli dari OJK Bali.

BACA JUGA:  Layanan Kompetitif, Kadisperindag Sebut JNE Mampu Tingkatkan Daya Saing UMKM Lokal

Tak hanya itu, peserta juga dibekali kemampuan branding melalui workshop fotografi, penulisan copywriting, penggunaan media sosial, hingga strategi iklan digital. Sesi pelatihan ditutup dengan materi point of sales oleh Tim Marketplace dari Telkom Indonesia.

Program ini merupakan bagian dari roadmap pendampingan berjenjang Kementerian BUMN. Ferry menegaskan bahwa targetnya tidak hanya sekadar “naik kelas”, tapi juga memastikan UMKM dapat bertahan dalam jangka panjang bahkan mampu menembus pasar global.

Salah satu BUMN yang aktif terlibat dalam program ini adalah PT PLN (Persero). Melalui peran serta dalam pelatihan UMKM Naik Kelas, PLN menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.

Dari 137 peserta yang hadir, sebanyak 66 UMKM merupakan binaan langsung dari PLN. Sekretaris Perusahaan PLN, Alois Wisnuhardana, berharap pelatihan ini bisa mendorong pertumbuhan UMKM di Bali dan berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.

“Dukungan PLN tidak berhenti di pelatihan saja, kami juga menyediakan pendampingan berkelanjutan agar pelaku UMKM lebih siap bersaing,” kata Alois.

Melalui kolaborasi multipihak ini, Kementerian BUMN optimistis pelaku UMKM Indonesia akan semakin tangguh sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Program ini juga menjadi langkah konkret dalam mendukung agenda prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: