Ekonomi

Harga Emas Hari Ini Masih Melesat Tinggi, Perang Jadi Sorotan

Harga Emas Dunia Merosot Tajam, Capai Titik Terendah dalam Lima Minggu

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Harga emas hari ini melesat tajam lebih dari 2% pada Selasa, 3 Juni 2025, mencapai level tertinggi dalam kurun tiga pekan terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh gelombang ketidakpastian ekonomi global, pelemahan dolar AS, dan meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas.

Berdasarkan laporan Reuters, harga emas di pasar spot melonjak 2,5% ke level US$3.372,13 per troy ounce, setelah sempat menyentuh puncak tertinggi sejak 8 Mei di awal perdagangan. Sementara itu, emas berjangka AS juga tak ketinggalan, menguat 2,5% ke posisi US$3.397,20 per troy ounce. Lonjakan ini menjadi sorotan pelaku pasar yang mencari aset aman di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik.

Faktor Pendorong Harga Emas

Pelemahan indeks dolar AS sebesar 0,5% terhadap mata uang utama lainnya menjadi salah satu katalis utama. Kondisi ini membuat logam mulia seperti emas lebih terjangkau bagi investor di luar AS, mendorong permintaan yang signifikan. Selain itu, ketegangan dagang antara Washington dan Beijing kian meruncing, ditambah agenda ekonomi krusial seperti laporan ketenagakerjaan AS dan potensi kebijakan dovish dari Bank Sentral Eropa.

Wakil Presiden sekaligus Kepala Strategi Logam Zanier Metals, Peter Grant, menyoroti eskalasi ketidakpastian global. “Pengumuman tarif baru pada Jumat lalu, termasuk rencana kenaikan tarif baja dan aluminium hingga 50%, serta konflik Rusia-Ukraina yang memanas akhir pekan kemarin, telah memicu sentimen penghindaran risiko,” ungkap Grant. Ia menambahkan, situasi ini memperkuat posisi emas sebagai aset safe haven di mata investor.

Perang Dagang AS-China dan Diplomasi

Ketegangan perdagangan AS-China kembali mencuat setelah Presiden Donald Trump menuding Beijing melanggar komitmen untuk mencabut tarif dan hambatan perdagangan, khususnya terkait mineral strategis. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengungkapkan harapan adanya komunikasi langsung antara Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam waktu dekat untuk meredakan konflik dagang yang kian panas.

Di sisi lain, pasar saham global terguncang akibat ketidakpastian ini. Pekan ini menjadi momen krusial, dengan pelaku pasar mencermati sinyal dari Ketua The Fed, Jerome Powell, dan pejabat lainnya terkait arah kebijakan suku bunga. Secara historis, emas dikenal sebagai investasi unggulan di tengah suku bunga rendah dan periode ketidakpastian global.

Proyeksi Harga Emas

Analis pasar dari City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, menilai bahwa kekhawatiran akan perang dagang, ketidakpastian fiskal, dan polemik plafon utang AS berpotensi memicu volatilitas harga emas. “Sentimen penghindaran risiko dan ketidakpastian fiskal sangat menguntungkan proyeksi harga emas ke depan,” katanya.

Dengan dinamika geopolitik dan ekonomi yang terus bergejolak, emas tetap menjadi primadona bagi investor yang mencari perlindungan dari risiko. Pantau terus perkembangan harga emas, perang dagang, dan kebijakan ekonomi global untuk langkah investasi yang lebih cerdas.

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: