14/08/2025

Harga Minyak Global Stabil di Tengah Tarif AS dan Ketegangan Laut Merah

Harga Minyak Global masih stabil

ilustrasi penambangan minyak/ balikonten

JAKARTA, BALIKONTEN.COM – Harga minyak dunia terpantau stabil pada perdagangan Selasa pagi (8/7/2025), di tengah dinamika geopolitik dan kebijakan perdagangan global. Pasar minyak mentah merespons kebijakan tarif baru Amerika Serikat serta eskalasi konflik di Laut Merah, yang memengaruhi sentimen investor. Meski demikian, optimisme permintaan musiman dan langkah strategis OPEC+ turut menjaga harga minyak tetap seimbang.

Berdasarkan data Refinitiv pukul 09.20 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak September tercatat di level US$69,17 per barel, sedikit turun dari penutupan sebelumnya di US$69,58 per barel. Sementara itu, minyak mentah WTI kontrak Agustus berada pada US$67,48 per barel, mengalami penurunan tipis dari US$67,93 pada sesi sebelumnya.

Kebijakan Tarif AS dan Dampaknya

Pasar minyak global bergerak hati-hati menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai penerapan tarif resiprokal tahap pertama terhadap beberapa mitra dagang utama. Meski kebijakan ini baru akan berlaku per 1 Agustus, kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekonomi global dan permintaan energi mulai terasa. Tarif ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya dapat menekan kebutuhan akan minyak mentah.

Ketegangan Geopolitik di Laut Merah

Di sisi lain, situasi di Timur Tengah kembali memanaskan pasar energi. Dua kapal komersial dilaporkan diserang di perairan dekat Yaman, dengan kelompok Houthi yang didukung Iran mengklaim bertanggung jawab atas salah satu insiden tersebut. Serangan ini memicu kekhawatiran akan gangguan di jalur pelayaran utama dunia, yang menjadi urat nadi distribusi minyak global. Ketidakpastian ini mendorong pelaku pasar untuk tetap waspada terhadap potensi gangguan pasokan.

Optimisme OPEC+ Jaga Keseimbangan Pasar

Meski menghadapi tekanan, harga minyak mendapat dukungan dari langkah OPEC+ dan sekutunya. Organisasi negara pengekspor minyak ini memutuskan untuk meningkatkan pasokan pada Agustus, melebihi perkiraan pasar. Namun, OPEC+ menegaskan bahwa permintaan musim panas tetap kuat, mampu menyerap tambahan produksi tersebut. Selain itu, Arab Saudi menaikkan harga jual resmi minyak mentahnya untuk pasar Asia, menunjukkan keyakinan terhadap permintaan yang stabil.

Prospek Harga Minyak ke Depan

Stabilitas harga minyak saat ini mencerminkan keseimbangan antara ketidakpastian geopolitik, kebijakan perdagangan, dan optimisme permintaan. Pelaku pasar terus memantau perkembangan di Laut Merah serta dampak kebijakan tarif AS terhadap ekonomi global. Dengan langkah strategis OPEC+, pasar minyak diperkirakan tetap dinamis dalam beberapa pekan ke depan.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!