Hari Baik Membangun Tembok Pekarangan di November 2025

ilustrasi seorang berjalan disebelah tembok/ balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Bagi masyarakat Bali, memilih hari baik untuk memulai proyek tertentu bukan sekadar tradisi, melainkan bagian dari kearifan lokal yang mengakar kuat. Kalender Bali, dengan sistem ala-ayana-nya, menjadi pedoman untuk menentukan waktu yang tepat dalam berbagai aktivitas, termasuk membangun tembok pekarangan atau penyengker. November 2025 menawarkan sejumlah hari yang dianggap ideal untuk pekerjaan konstruksi ini, sekaligus hari-hari yang sebaiknya dihindari untuk kegiatan penting lainnya. Berikut ulasan lengkapnya.
Hari Baik untuk Membangun Tembok Pekarangan
Berdasarkan kalender Bali, ada beberapa tanggal di November 2025 yang dianggap mendukung pembangunan tembok pekarangan dan kegiatan terkait lainnya, seperti membuat alat penangkap ikan. Tanggal-tanggal ini berada di bawah pengaruh Kala Dangastra, yang mendukung aktivitas fisik tertentu:
10 November 2025: Hari ini cocok untuk memulai pembangunan tembok pekarangan. Selain itu, membuat alat penangkap ikan juga dianggap mendatangkan hasil positif. Namun, hindari memulai proyek besar atau menggelar upacara penting seperti pernikahan atau gawe ayu, karena energi hari ini kurang mendukung.
20 November 2025: Mirip dengan tanggal 10, hari ini juga ideal untuk membangun tembok pekarangan dan membuat alat penangkap ikan. Sebaiknya tunda pekerjaan yang bersifat strategis atau upacara adat.
-
21 November 2025: Masih dipengaruhi Kala Dangastra, tanggal ini mendukung pembangunan tembok pekarangan serta pembuatan alat penangkap ikan. Aktivitas penting lainnya sebaiknya dijadwalkan ulang.
Puncaknya, pada 28 November 2025, di bawah pengaruh Kala Ngadeg, energi hari ini sangat mendukung berbagai aktivitas konstruksi. Selain tembok pekarangan, hari ini cocok untuk membangun pintu gerbang, pagar, sangkar ayam (guwungan), kisa pengaduan, hingga bendungan. Bagi yang ingin memulai memelihara ayam kurungan, tanggal ini juga dianggap ideal.
Makna di Balik Pemilihan Hari Baik
Dalam budaya Bali, pemilihan hari baik tidak hanya soal efisiensi, tetapi juga keseimbangan spiritual. Tembok pekarangan, misalnya, bukan sekadar pembatas fisik, tetapi juga simbol perlindungan dan harmoni dengan lingkungan. Menurut tradisi, membangun di hari yang tepat diyakini membawa keberkahan dan kelancaran. Kala Dangastra dan Kala Ngadeg memiliki karakter energi yang mendukung pekerjaan fisik, tetapi kurang cocok untuk aktivitas yang membutuhkan keputusan besar atau dimensi spiritual mendalam, seperti upacara adat.
Tips Praktis untuk Membangun Tembok Pekarangan
Agar proyek pembangunan tembok pekarangan berjalan lancar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Konsultasi dengan Pemangku Adat: Sebelum memulai, diskusikan rencana dengan pemangku adat untuk memastikan keselarasan dengan nilai spiritual setempat.
Persiapan Material: Pastikan bahan seperti batu, semen, atau kayu sudah tersedia agar pekerjaan tidak terhenti.
Pilih Kontraktor Terpercaya: Cari tenaga ahli yang memahami estetika dan fungsi tembok pekarangan sesuai tradisi Bali.
Perhatikan Cuaca: November sering kali masuk musim hujan, jadi pastikan jadwal pembangunan fleksibel untuk menghindari gangguan.
Mengapa Kalender Bali Tetap Relevan?
Di tengah modernisasi, kalender Bali tetap menjadi panduan penting bagi banyak masyarakat. Tradisi ini bukan hanya soal ritual, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan leluhur. Dengan memilih hari baik, masyarakat Bali berupaya memastikan setiap langkah yang diambil selaras dengan alam semesta.
Bagi Anda yang berencana membangun tembok pekarangan atau penyengker di November 2025, pastikan untuk menandai tanggal-tanggal di atas. Dengan perencanaan yang matang dan penghormatan terhadap tradisi, proyek Anda tidak hanya akan kokoh secara fisik, tetapi juga penuh makna secara budaya.
***