Ekonomi

IHSG – Rupiah Tertekan Jelang Libur Kenaikan Yesus Kristus dan Cuti Bersama

IHSG melemah kompak tertekan jelas libur dan cuti bersama

JAKARTA, BALIKONTEN.COM – Pergerakan pasar saham Indonesia kembali diwarnai sentimen bearish menjelang libur panjang Hari Kenaikan Yesus Kristus. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (28/5/2025) ditutup di zona merah, mencerminkan tekanan jual yang cukup signifikan di lantai bursa. Sementara itu, nilai tukar rupiah juga tak luput dari pelemahan terhadap dolar AS, menambah dinamika pasar keuangan domestik yang penuh tantangan.

IHSG Melemah di Akhir Sesi

IHSG pada penutupan sore ini melemah 23,14 poin atau setara 0,32 persen, berlabuh di level 7.175,81. Padahal, di awal sesi perdagangan, indeks sempat menunjukkan tanda-tanda optimisme dengan menyentuh level tertinggi di 7.237,34. Namun, momentum tersebut tak bertahan lama. Sepanjang sesi kedua, IHSG bergerak fluktuatif sebelum akhirnya terperosok tajam menjelang penutupan.

Data perdagangan mencatat, dari total saham yang diperdagangkan, 245 saham menguat (zona hijau), sementara 335 saham anjlok ke zona merah. Sebanyak 226 saham lainnya stagnan, tak menunjukkan perubahan signifikan. Total nilai transaksi hari ini mencapai Rp 22,72 triliun dengan volume perdagangan 33,24 miliar saham, menunjukkan aktivitas pasar yang cukup ramai meski sentimen negatif mendominasi.

Beberapa saham menjadi penyebab utama tekanan pada IHSG. Saham Barito Pacific (BRPT) menjadi top loser dengan penurunan 6,67 persen ke level 1.260. Disusul oleh Adaro Mineral Indonesia (ADMR) yang merosot 4,19 persen ke level 1.030, serta saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) yang turun 3,03 persen ke level 64. Di sisi lain, sejumlah saham berperan sebagai penahan laju penurunan indeks. Astra International (ASII) mencatat kenaikan 3,19 persen ke level 4.850, diikuti oleh Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang naik 1,83 persen ke level 4.450, dan Aneka Tambang (ANTM) yang menguat 2,64 persen ke level 3.110.

BACA JUGA:  Bank BPD Bali Torehkan Kinerja Cemerlang Tahun 2024, Laba Tembus Rp878,47 M

Pasar Regional Ikut Tertekan

Pasar saham regional juga tak luput dari tekanan serupa. Mayoritas indeks di kawasan Asia ditutup melemah. Indeks Shanghai Composite turun tipis 0,02 persen ke level 3.339,92, Nikkei 225 di Jepang nyaris stagnan dengan penurunan 0,00 persen ke level 37.722,39, dan Hang Seng di Hong Kong anjlok 0,53 persen ke level 23.258,31. Sebaliknya, indeks Strait Times di Singapura berhasil mencatat kenaikan 0,41 persen ke level 3.911,95, menjadi pengecualian di tengah sentimen bearish regional.

Rupiah di Bawah Tekanan Dolar AS

Tak hanya IHSG, nilai tukar rupiah juga mengalami tekanan. Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 16.296 per dolar AS, melemah 0,06 persen atau 9,50 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp 16.286,5. Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Jisdor, rupiah pada Rabu (28/5/2025) berada di level Rp 16.300 per dolar AS, lebih lemah dibandingkan hari sebelumnya di level Rp 16.225 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah fluktuasi pasar global dan antisipasi pelaku pasar terhadap libur panjang. Bursa Efek Indonesia sendiri akan tutup besok, Kamis (29/5/2025), sehubungan dengan Hari Kenaikan Yesus Kristus yang diikuti cuti bersama. Kondisi ini turut memengaruhi likuiditas dan sentimen di pasar keuangan. ***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: