Pendidikan

Israel dan Palestina Wacanakan Genjatan Senjata, Apa Itu?

memahami arti dari genjata senjata

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Awal Tahun 2025 tepatnya pada bulan Januari, Israel dan Palestina mewacanakan terkait opsi genjatan senjata. Lantas apa sebenarnya maknanya, dalam artikel ini akan dibahas tentang penjelasan singkat dari genjata senjata beserta contohnya.

Apa Itu Gencatan Senjata?

Gencatan senjata adalah istilah yang sering muncul dalam situasi konflik bersenjata antara dua pihak atau lebih. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gencatan berarti penghentian. Dalam konteks militer, gencatan senjata merujuk pada penghentian sementara aksi perang atau kontak tembak di medan pertempuran, meski para tentara tetap berada dalam posisi siap siaga.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku Kamus Istilah Hukum Populer oleh Dr. Jonaedi Efendi, SHI, MH, gencatan senjata adalah kondisi di mana pihak-pihak yang bertikai menyepakati untuk menghentikan pertempuran. Hal ini ditegaskan pula dalam jurnal Pengaturan Tentang Gencatan Senjata dalam Hukum Humaniter Internasional oleh Sintia Elisabeth Renyut, dkk., yang menyatakan bahwa gencatan senjata merupakan perjanjian antara pihak-pihak yang berperang untuk menghentikan aksi militer dalam jangka waktu tertentu, meskipun status perang tetap berlaku.

BACA JUGA:  Kerjasama Bareng Lithan Academy Singapura, ITB Stikom Bali Luncurkan Kuliah Sambil Magang di Luar Negeri

Gencatan senjata biasanya diprakarsai melalui perjanjian bersama dan menjadi langkah strategis untuk mengurangi eskalasi konflik dan korban jiwa. Perjanjian ini dapat berakhir jika salah satu pihak melanggar kesepakatan.

Istilah Ceasefire dan Gencatan Senjata: Apakah Sama?

Istilah “ceasefire” sering digunakan sebagai sinonim dari gencatan senjata. Menurut Merriam-Webster Dictionary, ceasefire adalah perintah militer untuk menghentikan penembakan. Cambridge Dictionary mendefinisikannya sebagai kesepakatan antara dua pasukan untuk menghentikan pertempuran dengan tujuan membuka ruang diskusi perdamaian. Dengan demikian, istilah ceasefire dan gencatan senjata memiliki makna yang sama, yaitu penghentian sementara permusuhan dengan tujuan tertentu.

Tujuan Gencatan Senjata

Gencatan senjata memiliki berbagai tujuan strategis, di antaranya:

  1. Membuka Negosiasi Gencatan senjata memungkinkan pihak-pihak yang bertikai untuk memulai dialog terkait penyelesaian konflik.
  2. Melibatkan Pihak Ketiga Kesepakatan ini sering kali melibatkan mediator netral yang membantu mencapai solusi damai.
  3. Mengurangi Korban Jiwa Langkah ini bertujuan meminimalkan kerugian manusia dan materi selama konflik berlangsung.
  4. Strategi Militer Dalam beberapa kasus, gencatan senjata digunakan untuk mengatur ulang kekuatan atau mengevaluasi strategi.
BACA JUGA:  PHDI Bali Gelar Perenungan Saat Siwa Latri, Diisi Sembahyang Bersama Hingga Diskusi Dharma

Menurut organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières, gencatan senjata juga berfungsi untuk menangguhkan permusuhan di seluruh wilayah perang dalam jangka waktu tertentu, meskipun tidak menjamin akhir dari konflik.

Contoh Gencatan Senjata

  1. Indonesia-Belanda (1946) Dalam konflik antara Indonesia dan Belanda pasca-Proklamasi Kemerdekaan, gencatan senjata menjadi bagian dari upaya diplomasi. Perundingan berlangsung pada 9-14 Oktober 1946, menghasilkan pembentukan Komisi Gencatan Senjata yang bertugas mengawasi pelaksanaan perjanjian tersebut.
  2. Israel-Hamas (2025) Pada Januari 2025, Israel dan kelompok Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan mediasi dari Qatar dan Amerika Serikat. Perjanjian ini bertujuan menghentikan kehancuran di Gaza dan memungkinkan warga Palestina kembali ke rumah mereka.
BACA JUGA:  Motivasi dari Bali, Untuk Kamu Yang Kecewa dengan Kenyataan

Gencatan senjata adalah langkah penting dalam meredam konflik bersenjata dan memberikan ruang bagi upaya penyelesaian damai. Meskipun bersifat sementara, langkah ini memainkan peran krusial dalam mencegah eskalasi lebih lanjut dan membuka jalan menuju solusi yang lebih permanen. Namun, keberhasilan gencatan senjata sangat bergantung pada komitmen semua pihak yang terlibat untuk menghormati kesepakatan yang telah dibuat. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: