16/11/2025

Tidak Hanya Sambal Matah! Ini Jenis-jenis Sambal di Indonesia, Kalian Suka yang Mana?

sambal terasi dan jenis-jenis sambal di indonesia

ilustrasi sambal pecel/ pixabay/ balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Indonesia dikenal sebagai surga kuliner dengan keberagaman rasa pedas yang memikat. Sambal menjadi elemen utama dalam hidangan sehari-hari, menambah ledakan rasa pada nasi, lauk, atau camilan.

Dari ujung Sumatera hingga Papua, jenis sambal Indonesia mencerminkan kekayaan bahan lokal seperti cabai, bawang, terasi, dan rempah segar. Artikel ini menjelajahi berbagai sambal nusantara secara detail, berdasarkan sumber terpercaya seperti buku The Food of Indonesia oleh Heinz von Holzen dan Lother Arsana (Periplus Editions, 1999), serta situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (kemenparekraf.go.id). Mari kita telusuri satu per satu untuk mengenal macam-macam sambal yang membuat lidah bergoyang.

Sambal Terasi: Klasik dari Jawa dan Bali

Sambal terasi mendominasi meja makan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Bahan dasar meliputi cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, terasi bakar, garam, dan gula merah. Proses pembuatan sederhana: ulek semua bahan hingga halus, lalu tumis sebentar dengan minyak kelapa untuk aroma harum.

Rasa pedasnya tajam dengan sentuhan manis gurih dari terasi udang fermentasi. Di Bali, varian disebut sambal matah tapi versi terasi lebih pekat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (bps.go.id, 2023), konsumsi cabai di Indonesia mencapai 2,5 kg per kapita per tahun, dan sambal terasi berkontribusi besar dalam pola makan harian. Hidangkannya dengan ayam goreng atau ikan bakar untuk pengalaman autentik.

Sambal Dabuh Dabu: Segar dari Manado

Berpindah ke Sulawesi Utara, sambal dabu-dabu menawarkan kesegaran mentah. Komposisi utama: cabai rawit hijau atau merah iris tipis, tomat segar potong dadu, bawang merah iris, daun jeruk purut, jeruk limo peras, garam, dan sedikit gula. Semua bahan dicampur tanpa dimasak, sehingga tekstur renyah dan rasa asam pedas mendominasi.

Penduduk Manado menyajikannya dengan ikan cakalang fufu atau tinutuan. Sumber dari jurnal Indonesian Food Culture oleh Universitas Gadjah Mada (ugm.ac.id, 2022) menyebut sambal ini sebagai representasi kuliner Minahasa yang kaya protein laut. Sambal dabu-dabu mudah dibuat di rumah dan tahan hingga dua hari di kulkas.

Sambal Andaliman: Unik dari Batak Toba

Di Sumatera Utara, khususnya sekitar Danau Toba, sambal andaliman menggunakan buah andaliman sebagai bintang utama. Bahan lain: cabai merah keriting, bawang merah, kemiri sangrai, garam, dan minyak kelapa. Andaliman memberikan rasa getir pedas seperti merica Sichuan, tapi dengan aroma jeruk segar.

Proses: sangrai andaliman sebentar, lalu ulek dengan bahan lain. Hasilnya bertekstur kasar dengan warna hijau kecokelatan. Buku Batak Cuisine oleh Pusat Dokumentasi Batak (2021) menjelaskan bahwa andaliman tumbuh liar di hutan Sumatera dan digunakan dalam hidangan arsik ikan mas. Sambal andaliman semakin populer di restoran fusion modern.

Sambal Roa: Asap Pedas dari Maluku

Maluku menghadirkan sambal roa dengan ikan roa asap sebagai bahan kunci. Ikan roa (sejenis ikan terbang) diasap hingga kering, lalu diulek bersama cabai rawit, bawang merah, tomat, jahe, dan garam. Tumis campuran hingga matang untuk rasa smoky yang dalam.

Rasa pedasnya berlapis dengan umami ikan laut. Di Ambon, sambal ini wajib menemani papeda atau ikan bakar. Laporan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (kkp.go.id, 2024) mencatat produksi ikan roa mencapai ribuan ton per tahun, mendukung kelestarian sambal tradisional ini. Sambal roa cocok untuk pecinta rasa laut yang intens.

Sambal Matah: Mentah dan Harum dari Bali

Sambal matah berasal dari Bali dan terkenal akan kesegarannya. Bahan: cabai rawit iris halus, bawang merah iris, serai iris tipis, daun jeruk purut iris, terasi bakar ulek, garam, gula, dan perasan jeruk limo. Campur semua tanpa memasak untuk menjaga aroma rempah.

Tekstur renyah dengan rasa pedas asam manis. Sajikan dengan bebek betutu atau sate lilit. Artikel di situs Wonderful Indonesia (indonesia.travel, 2023) menyoroti sambal matah sebagai ikon kuliner Bali yang mendunia. Sambal matah ideal untuk musim panas karena menyegarkan.

Sambal Belacan: Varian Melayu dari Riau dan Sumatera Barat

Di Kepulauan Riau dan Sumatera Barat, sambal belacan mirip terasi tapi dengan pengaruh Melayu. Bahan: cabai rawit, belacan (terasi Malaysia) bakar, bawang merah, tomat, asam jawa, dan garam. Ulek halus lalu tumis dengan minyak.

Rasa pedasnya gurih dengan sentuhan asam. Hidangkan dengan nasi lemak atau otak-otak. Data dari jurnal Malay Culinary Heritage oleh Universiti Malaya (2022) menunjukkan belacan sebagai fermentasi udang khas yang mirip terasi Indonesia. Sambal belacan menjembatani budaya Indonesia-Malaysia.

Sambal Colo-Colo: Sederhana dari Ambon

Sambal colo-colo dari Ambon sangat minimalis. Bahan: cabai rawit iris, bawang merah iris, tomat iris, kemangi segar, garam, dan perasan jeruk nipis atau kunci. Campur langsung tanpa ulek atau masak.

Rasa pedas segar dengan aroma herbal. Pasangkan dengan ikan bakar atau kohu-kohu. Sumber dari buku Spices of the Eastern Isles oleh Eleanor Ford (Murdoch Books, 2020) menggambarkan colo-colo sebagai sambal instan yang praktis. Sambal colo-colo favorit untuk piknik pantai.

Sambal Lado Mudo: Hijau Pedas dari Padang

Sumatera Barat punya sambal lado mudo dengan cabai hijau besar. Bahan: cabai hijau keriting rebus sebentar, bawang merah, bawang putih, teri nasi goreng, garam, dan jeruk nipis. Ulek kasar untuk tekstur chunky.

Warna hijau cerah dengan rasa pedas ringan tapi nagih. Sajikan dengan rendang atau ayam pop. Laporan BPS Sumbar (2023) menyebut cabai hijau sebagai komoditas utama di Minangkabau. Sambal lado mudo wajib dicoba di rumah makan Padang.

Sambal Pencit: Asam Manis dari Jawa Timur

Di Jawa Timur, sambal pencit menggunakan mangga muda (pencit) parut. Campur dengan cabai rawit ulek, terasi, gula merah, garam, dan bawang merah. Hasilnya pedas asam manis dengan tekstur segar.

Nikmati dengan rujak atau pecel. Buku Javanese Kitchen oleh Sri Owen (2021) menjelaskan pencit sebagai musiman yang melimpah di pasar tradisional. Sambal pencit menambah variasi buah dalam sambal.

Sambal Kecap: Manis Gurih dari Jakarta

Sambal kecap populer di ibu kota sebagai pendamping sate. Bahan: kecap manis, cabai rawit iris, bawang merah iris, jeruk limo, dan bawang goreng. Campur dingin untuk rasa manis pedas.

Sederhana tapi adiktif dengan sate ayam atau kambing. Situs Jakartatourism.go.id (2024) mencatat sambal ini sebagai street food ikonik. Sambal kecap mudah disesuaikan tingkat pedasnya.

Keberagaman jenis sambal di Indonesia ini menunjukkan kreativitas kuliner nusantara yang tak terbatas. Setiap daerah menawarkan sambal tradisional dengan bahan lokal, membuat eksplorasi rasa menjadi petualangan tak berujung. Coba buat sendiri atau kunjungi warung terdekat untuk merasakan macam sambal nusantara secara langsung. Selamat mencicipi!

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE